Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Nasionalisme Dan Tujuannya

Mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi dan menaati aturan negara, bersedia mempertahankan dan memajukan negara, melestarikan budaya Indonesia, menggunakan produk dalam negeri, dan ikut serta dalam upaya pembelaan negara yaitu beberapa pola perilaku Nasionalisme sebagai warga negara Indonesia yang baik. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?

 bersedia mempertahankan dan memajukan negara Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Nasionalisme Dan Tujuannya
Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Jenis Nasionalisme dan Tujuannya

Nasionalisme yaitu suatu dasar pembentukan negara, keduanya memiliki kaitan yang cukup erat. Secara tidak langsung, terbentuknya suatu negara itu dibarengi dengan semangat warga yang berjiwa nasionalisme, begitu pula dengan terbentuknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini. Pengertian Nasionalisme secara umum yaitu pengabdian yang tinggi oleh bangsa terhadap negaranya yang diperlihatkan melalui perilaku dan tingkah laku individu atau masyarakat. Keutuhan dan kekokohan suatu negara, tentu saja dipengaruhi oleh sifat nasionalisme bangsanya, selain nasionalisme, seorang bangsa juga harus memiliki perilaku patriotisme. Bahkan menurut beberapa ahli, nasionalisme yaitu fenomena budaya, bukan sebuah gerakan politik.

Adapun Pengertian Nasionalisme dalam arti sempit dan dalam arti luas dijabarkan sebagai berikut. Nasionalisme dalam arti sempit mampu diartikan sebagai perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya dengan sangat tinggi dan berlebihan. Nasionalisme dalam arti luas yaitu suatu perilaku memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan termasuk harga diri bangsa sekaligus menghormati bangsa lain. Sifat nasionalisme pada setiap orang akan membina rasa bersatu antar penduduk negara yang berbeda-beda karena perbedaan baik suku, agama, maupun ras. Penting sekali untuk membedakan antara nasionalisme dan patriotisme, patriotisme yaitu perilaku berani yang pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pengertian Nasionalisme yaitu paham atau pemikiran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bahu-membahu mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. Nasionalisme menurut Ernest Renan yaitu kehendak untuk bersatu dan bernegara. Menurut Otto Bauer, nasionalisma yaitu suatu persatuan perangai yang timbul karena perasaan senasib. Menurut Hans Kohn, nasionalisme yaitu bentuk dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Menurut Louis Sneyder, nasionalisme yaitu hasil dari perpaduan faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual. Menurut L. Stoddart, Pengertian Nasionalisme yaitu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian besar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan dalam suatu bangsa. Baca juga “Pengertian Identitas Nasional dan Unsur-Unsurnya”

Apabila kita telah memahami Pengertian Nasionalisme, baiknya pengertian itu tidak hanya kita hapalkan, namun setiap kata dan kalimatnya harus kita maknai, adapun makna nasionalisme diantaranya yaitu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi harus ditujukan pada negara, perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air, proses pembentukan atau pertumbuhan bangsa, bahasa dan simbol bangsa, gerakan sosial dan politik demi kepentingan bersama, dan suatu keyakinan dan ideologi bangsa. Retno Listyari (2007) membagi nasionalisme kedalam enam bentuk, diantaranya yaitu nasionalisme kewarganegaraan, nasionalisme etnis, nasionalisme romatik, nasionalisme budaya, nasionalisme kenegaraan, dan nasionalisme agama.

Nasionalisme juga tercermin pada Pancasila sila ke-3, dengan makna mencintai bangsa dan tanah air Indonesia, rela berkorban, bangga sebagai warga negara Indonesia, dan menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan. Oleh karena itu, kita sebagai WNI yang baik, mulailah dari hal yang kecil biar menumbuhkan perilaku nasionalisme yang kemudian mungkin akan berujung pada perilaku patriotisme. Cintailah produk dalam negeri yaitu salah satu cara menumbuhkan rasa nasionalisme.

Menurut Wikipedia, Nasionalisme yaitu satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang memiliki tujuan atau keinginan yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.

Para nasionalis menganggap negara yaitu menurut beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menanggap kebenaran politik yaitu bersumber dari kehendak rakyat, atau campuran kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak abstrak yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun, jikalau suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.

Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, mirip yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem mirip naziisme, pengasingan dan sebagainya.

Pengertian Nasionalisme Menurut beberapa Ahli

Ada beberapa tokoh mengemukakan perihal pengertian Nasionalisme.

  1. Menurut Ernest Renan: Nasionalisme yaitu kehendak untuk bersatu dan bernegara.
  2. Menurut Otto Bauar: Nasionalisme yaitu suatu persatuan perangai atau aksara yang timbul karena perasaan senasib.
  3. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme yaitu formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional. Untuk lebih terperinci lagi perlu kita perhatikan beberapa definisi nasionalisme berikut ini! 
  4. Menurut L. Stoddard: Nasionalisme yaitu suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
  5. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.3. Hasrat untuk mencapai keaslian.4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. Dari definisi itu nampak bahwa negara dan bangsa yaitu sekelompok manusia yang: a. memiliki cta-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan; b. memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan; c. memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai final pengalaman hidup bersama; d. menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah; dan e. teroganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.
  6. Selanjutnya menurut Louis Sneyder. Nasionalisme yaitu hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.

Suatu negara kebangsaan akan menjadi kuat jikalau timbul nafsu untuk berbagi negaranya. Nafsu untuk berkuasa itu mendorong negara tersebut memperkuat angkatan perang. Bila telah merasa diri mereka kuat, maka berbagai alasan dicari-cari sehingga mampu timbul penjajahan yang sesungguhnya. Semangat dan nafsu untuk berkuasa atas bangsa lain ini merupakan salah satu karena adanya kolonialisme dan imperialisme.

Makna Nasionalisme

Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung keinginan dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita dihentikan memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus berbagi perilaku saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

Beberapa bentuk dari nasionalisme

Nasionalisme mampu menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer menurut pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.

Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) yaitu sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara gesekan pena yang populer yaitu buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").

Nasionalisme etnis yaitu sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").

Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) yaitu lanjutan dari nasionalisme etnis di mana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik yaitu bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.

Nasionalisme Budaya yaitu sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" mirip warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara yaitu menurut kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan budbahasa istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok karena persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT berpaham komunisme.

Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik yaitu kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' yaitu suatu argumen yang ulung, mirip membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta perilaku 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, mirip juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah, mirip nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.

Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis yaitu dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India mirip yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.

Namun, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut. Misalnya pada kala ke-18, nasionalisme Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-mata. Mereka berjuang untuk menegakkan paham yang bersangkut paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara merdeka terutamanya budaya Irlandia. Justru itu, nasionalisme kerap dikaitkan dengan kebebasan.

Ciri Nasionalisme

Ciri nasionalisme:

  1. Sudah ada persatuan dan kesatuan bangsa.
  2. Sifat perjuangan bersifat nasional.
  3. Tujuannya untuk mencapai kemerdekaan yang nantinya ingin mendirikan suatu negara merdeka yang kekuasaannya ditangani rakyat.
  4. Sudah ada organisasi modern dan bersifat nasional.
  5. Mengandalkan kekuatan otak (pikiran), dimana pendidikan sangat berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. (Drs. Sudiyo, 2002 : 4)

Semangat kebangsaan (nasionalisme) ditampung dalam Pancasila sila ke 3, yakni “Persatuan Indonesia” yang memiliki ciri-ciri:

  1. Mencintai bangsa dan tanah air Indonesia.
  2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
  3. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia.
  4. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Bentuk Nasionalisme

1. Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil)
Merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.

2. Nasionalisme Etnis
yaitu sejenis semangat kebangsaan dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.

3. Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (organik) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.

4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat keturunan” mirip warna kulit, ras dan sebagainya.

5. Nasionalisme Kenegaraan
Variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik yaitu kuat sehingga diberi keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.

6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.

Tujuan Nasionalisme

Pada dasarnya nasionalisme yang muncul di berbagai negara memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
  2. Menghilangkan Ekstremisme (tuntutan berlebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).
  3. Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air
  4. Menciptakan kekerabatan yang rukun dan harmonis, dan mempererat tali persaudaraan yang utuh.

Contoh Sikap Nasionalisme

Contoh perilaku atau perilaku nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Menjaga ketertiban masyarakat dengan mematuhi aturan yang berlaku.
  2. Mematuhi dan mentaati aturan negara.
  3. Bersedia mempertahankan dan memajukan negara.
  4. Melestarikan budaya indonesia.
  5. Menggunakan produk dalam negeri.
  6. Menjungjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
  7. Ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Tujuan Nasionalisme

Pada dasarnya nasionalisme atau semangat kebangsaan yang muncul di banyak negara memiliki tujuan untuk:
  1. menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh-musuh dari luar negara, sehingga melahirkan semangat rela berkorban;
  2. menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebih-lebihan) dari warga negara (individu dan kelompok).
Bertolak dari hal tersebut di atas, maka aspek pokok dari nasionalisme, khususnya yang terjadi negara Asia adalah:
  1. Politik; bertujuan untuk menumbangkan dominasi politik bangsa penjajah dan membangun negara merdeka.
  2. Ekonomi; bertujuan untuk menghapuskan penghisapan dari praktek imperialisme atas bangsanya dan membangun suatu sistem perekonomian nasional menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sosial.
  3. Kebudayaan; bertujuan untuk menghapus pengaruh-pengaruh yang merusak dari kebudayaan asing, kemudian membina kebudayaan nasional berdasar pada sintesa budaya asli dengan budaya abstrak yang konstruktif dan tidak bertentangan dengan budaya nasional. 


Pencarian yang paling banyak dicari
  • bentuk nasionalisme
  • contoh nasionalisme
  • ciri ciri nasionalisme
  • semangat nasionalisme adalah
  • sejarah nasionalisme
  • pengertian nasionalisme menurut para ahli
  • nasionalisme indonesia
  • arti nasionalisme dan patriotisme

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

1 komentar untuk "Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Nasionalisme Dan Tujuannya"

  1. Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT

    More than 160000 women and men are utilizing a easy and secret "water hack" to drop 1-2 lbs every night as they sleep.

    It's effective and works on everybody.

    Just follow these easy step:

    1) Go grab a drinking glass and fill it with water half the way

    2) And now do this weight losing hack

    and be 1-2 lbs lighter as soon as tomorrow!

    BalasHapus