Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Saham Serta Manfaatnya
Berinvestasi itu banyak macamnya, salah satunya ialah investasi saham. Pengertian Saham menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah bagian; andil; sero (tentang permodalan); surat bukti pemilikan pecahan modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor; hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan pecahan modal sehingga dianggap membuatkan dalam pemilikan dan pengawasan. Saham secara umum juga diartikan sebagai surat berharga yang menandakan suatu kepemilikan atas perusahaan.
Setelah mengetahui Pengertian Saham, kita juga harus mengetahui pengertian harga saham lantaran itu ialah hal yang berkaitan dengan saham. Pengertian harga saham sendiri ialah refleksi dari keputusan investasi, pendanaan, dan pengelolaan aset. Ngomong-ngomong mengenai investasi, apa itu investasi saham? Investasi saham berarti anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan, intinya kita menanam uang yang menjadi modal perusahaan tersebut. Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham diantaranya ialah sebagai berikut,
Keuntungan : Untung besar bila harga saham naik, modal sedikit
Kerugian : Jika perusahaan melarat modal akan hilang, rugi jikalau harga saham turun
Setelah memahami Pengertian Saham, baiknya kita mengetahui mengenai jenis-jenis saham. Menurut Tjiptino Darmadji dan Hendy M Fakhruddin (2006), saham sanggup diklasifikasikan menurut kemampuan dalam hak tagih/klaim, menurut cara peralihannya, dan menurut kinerja perdagangan. Jenis-jenis saham menurut kemampuan dalam hak tagih/klaim dibagi menjadi saham biasa dan saham preferen. Jenis-jenis saham menurut cara peralihannya dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham atas nama. Jenis-jenis saham menurut kinerja perdagangan dibedakan menjadi Blue-chip stock, Income Stock, Speculative Stock, Counter Cyclical Stock, dan Growth Stock.
Jika ulasan diatas mengenai jenis saham menurut Tjiptino Darmadji dan Hendy M Fakhruddin (2006), saham dalam agama islam dibagi menjadi saham biasa, saham istimewa, dan saham kosong. Saham biasa ialah jenis saham yang banyak diperjualbelikan dengan karakteristik antara lain pemegang saham memiliki hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), pemilik saham berhak mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain, dan pemiliknya hanya menerima laba jikalau perusahaan berhasil membukukan keuntungan. Pengertian Saham istimewa ialah saham gabungan antara karakter obligasi dan karakter saham biasa, sedangkan saham kosong ialah saham yang diberikan atas akad pemegang saham lain kepada pihak yang dianggap akan berjasa pada perusahaan. Saham kosong banyak dilarang oleh para ulama zaman dahulu lantaran saham ini sering kali menjadi ancaman masa depan perusahaan dan merugikan para pemegang saham. Saham kosong juga merupakan suatu kesempatan para perusahaan badung yang melakukan praktek manipulasi, suap, dan tindakan lainnya.
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran lantaran memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, mirip kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan laba dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol abjad tidak memiliki arti apa-apa.
Dividen
DIviden ialah pecahan laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan dan diusulkan oleh Dewan Direksi serta disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis Dividen dibedakan menjadi:
Capitol Gain
Investor sanggup menikmati capital gain, jikalau harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
Contoh: Investor A membeli saham PT X yang listing di Bursa Efek Jakarta setahun yang kemudian dengan harga Rp.3.600,00. Saat ini harga saham PT X telah meningkat menjadi Rp.3.750,00. Jika investor A menjual sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati capital gain atau laba sebesar Rp.350,00 per saham dengan asumsi tanpa perhitungan pajak dan komisi.
Saham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
B. Saham biasa
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jikalau sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan menawarkan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt(ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin. Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin. Hal ini mengakibatkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.
Mekanisme perdagangan saham di Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan ialah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu. Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya. Jumlah yang disetorkan bervariasi Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tetapi di Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 100 lembar atau 1 lot, misalnya harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp 10.000,00 (100 lembar dikali Rp 100,00). Transaksi penjualan atau pembelian sanggup dilakukan pada Hari bursa.
Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX/Indonesia Stock Exchange (Indonesia), yaitu Nasdaq/Nasdaq Stock Market (Amerika Serikat), NYSE/New York Stock Exchange (New York), SEAQ/Stock Exchange Automated Quotations ( London), Euronext (merger pasar saham antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels), TSE/Tokyo Stock Exchange ( [Tokyo]]), SGX/Singapore Exchange (Singapura) dan daerah perdagangan lainnya (terdapat kurang lebih 69 daerah perdagangan/bursa saham di seluruh dunia).
Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham sanggup dikelompokkan menjadi 5 jenis:
1. BlueChip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) dalam industri sejenismya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2. Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham mirip ini biasanya bisa menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.
3. Growth Stocks – terdiri dari well-known dan lesser-known
(Well – Known) ialah Saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang memiliki reputasi tinggi.
(Lesser – Known) ialah Saham dari emiten yang tidak sebagai pemimpin dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.
4. Speculative Stock
Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, walaupun belum pasti.
5. Counter Cyclical Stockss
Saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya bisa menawarkan dividen yang tinggi sebagai jawaban dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Jenis Saham Serta Manfaatnya |
Pengertian Saham
Pengertian Saham menurut banyak sekali hebat ekonomi intinya hampir sama, misalkan Pengertian Saham menurut Tjiptino Darmaji dan Hendy M Fakhrudin (2006), saham ialah tanda pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas ialah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Bambang Riyanto (2001), saham ialah tanda bukti pengembalian pecahan atau akseptor dalam perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetapi tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri bukanlah merupakan peranan permanen, lantaran setiap waktu pemegang saham sanggup menjual sahamnya.Setelah mengetahui Pengertian Saham, kita juga harus mengetahui pengertian harga saham lantaran itu ialah hal yang berkaitan dengan saham. Pengertian harga saham sendiri ialah refleksi dari keputusan investasi, pendanaan, dan pengelolaan aset. Ngomong-ngomong mengenai investasi, apa itu investasi saham? Investasi saham berarti anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan, intinya kita menanam uang yang menjadi modal perusahaan tersebut. Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham diantaranya ialah sebagai berikut,
Keuntungan : Untung besar bila harga saham naik, modal sedikit
Kerugian : Jika perusahaan melarat modal akan hilang, rugi jikalau harga saham turun
Menurut Wikipedia,
Saham ialah satuan nilai atau pembukuan dalam banyak sekali instrumen finansial yang mengacu pada pecahan kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini ialah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).Riwayat saham
Jenis-jenis sahamSetelah memahami Pengertian Saham, baiknya kita mengetahui mengenai jenis-jenis saham. Menurut Tjiptino Darmadji dan Hendy M Fakhruddin (2006), saham sanggup diklasifikasikan menurut kemampuan dalam hak tagih/klaim, menurut cara peralihannya, dan menurut kinerja perdagangan. Jenis-jenis saham menurut kemampuan dalam hak tagih/klaim dibagi menjadi saham biasa dan saham preferen. Jenis-jenis saham menurut cara peralihannya dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham atas nama. Jenis-jenis saham menurut kinerja perdagangan dibedakan menjadi Blue-chip stock, Income Stock, Speculative Stock, Counter Cyclical Stock, dan Growth Stock.
Jika ulasan diatas mengenai jenis saham menurut Tjiptino Darmadji dan Hendy M Fakhruddin (2006), saham dalam agama islam dibagi menjadi saham biasa, saham istimewa, dan saham kosong. Saham biasa ialah jenis saham yang banyak diperjualbelikan dengan karakteristik antara lain pemegang saham memiliki hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), pemilik saham berhak mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain, dan pemiliknya hanya menerima laba jikalau perusahaan berhasil membukukan keuntungan. Pengertian Saham istimewa ialah saham gabungan antara karakter obligasi dan karakter saham biasa, sedangkan saham kosong ialah saham yang diberikan atas akad pemegang saham lain kepada pihak yang dianggap akan berjasa pada perusahaan. Saham kosong banyak dilarang oleh para ulama zaman dahulu lantaran saham ini sering kali menjadi ancaman masa depan perusahaan dan merugikan para pemegang saham. Saham kosong juga merupakan suatu kesempatan para perusahaan badung yang melakukan praktek manipulasi, suap, dan tindakan lainnya.
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran lantaran memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, mirip kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan laba dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol abjad tidak memiliki arti apa-apa.
Manfaat investasi pada saham
Manfaat yang didapatkan dari investasi pada saham adalahDividen
DIviden ialah pecahan laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan dan diusulkan oleh Dewan Direksi serta disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis Dividen dibedakan menjadi:
- Dividen TUnai, jikalau emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
- Dividen Saham, jikalau emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham gres perusahaan tersebut, yaitu pada risikonya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.
Capitol Gain
Investor sanggup menikmati capital gain, jikalau harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
Contoh: Investor A membeli saham PT X yang listing di Bursa Efek Jakarta setahun yang kemudian dengan harga Rp.3.600,00. Saat ini harga saham PT X telah meningkat menjadi Rp.3.750,00. Jika investor A menjual sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati capital gain atau laba sebesar Rp.350,00 per saham dengan asumsi tanpa perhitungan pajak dan komisi.
Resiko Investasi pada Saham
- Tidak ada pembagian dividen, Jika emiten tidak sanggup membukukan untung pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham lantaran lab yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.
- Capital loss atau kehilangan modal, Investor akan mengalami kehilangan modal, jikalau harga beli saham lebih besar daripada harga jual.
- Resiko Likuidasi, Jika emiten melarat atau dilikuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar. Kondisi yang terburuk ialah jikalau tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.
- Saham delisting dari bursa, Karena beberapa alasan tertentu, saham sanggup dihapus pencatatannya di bursa, sehingga pada risikonya saham tersebut tidak sanggup diperdagangkan.
Ciri-ciri
A. Saham preferenSaham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki banyak sekali tingkat, sanggup diterbitkan dengan ciri-ciri yang berbeda
- Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
- dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka sanggup dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
- Konvertibilitas, sanggup ditukar menjadi saham biasa, bila akad antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
B. Saham biasa
- Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Hak suara pemegang saham, sanggup memillih dewan komisaris
- Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
- Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Kategori
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham sanggup dikelompokkan menjadi :- Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
- Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
- Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known
- Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi pada masa mendatang, namun belum pasti
- Cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum
- Emerging Growth Stocks, saham yang dikeluarkan oleh emiten yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung
- Defensive Stocks, saham yang tetap stabil dari suatu periode atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.
Aplikasi
Masyarakat sanggup membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan ( tidak bulat 100 lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham ialah untuk menerima laba dengan cara:- Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
- Mendapatkan dividen.
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jikalau sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan menawarkan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt(ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin. Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin. Hal ini mengakibatkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.
Mekanisme perdagangan saham di Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan ialah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu. Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya. Jumlah yang disetorkan bervariasi Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tetapi di Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 100 lembar atau 1 lot, misalnya harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp 10.000,00 (100 lembar dikali Rp 100,00). Transaksi penjualan atau pembelian sanggup dilakukan pada Hari bursa.
Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX/Indonesia Stock Exchange (Indonesia), yaitu Nasdaq/Nasdaq Stock Market (Amerika Serikat), NYSE/New York Stock Exchange (New York), SEAQ/Stock Exchange Automated Quotations ( London), Euronext (merger pasar saham antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels), TSE/Tokyo Stock Exchange ( [Tokyo]]), SGX/Singapore Exchange (Singapura) dan daerah perdagangan lainnya (terdapat kurang lebih 69 daerah perdagangan/bursa saham di seluruh dunia).
Jual kosong
Biasanya, hal pertama yang dilakukan oleh investor ialah membeli saham dan kemudian menjualnya.Dengan jual kosong (short selling), yang terjadi ialah kebalikannya. Pertama, saham dijual kemudian dibeli kembali.Cara ini memungkinkan investor menerima laba dari penurunan harga saham. Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya. Selanjutnya, short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah dipinjam Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (covering short positiion).Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham sanggup dikelompokkan menjadi 5 jenis:
1. BlueChip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) dalam industri sejenismya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2. Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham mirip ini biasanya bisa menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.
3. Growth Stocks – terdiri dari well-known dan lesser-known
(Well – Known) ialah Saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang memiliki reputasi tinggi.
(Lesser – Known) ialah Saham dari emiten yang tidak sebagai pemimpin dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.
4. Speculative Stock
Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, walaupun belum pasti.
5. Counter Cyclical Stockss
Saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya bisa menawarkan dividen yang tinggi sebagai jawaban dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
As reported by Stanford Medical, It's in fact the SINGLE reason this country's women live 10 years more and weigh on average 19 kilos less than us.
BalasHapus(By the way, it is not about genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING about "HOW" they eat.)
BTW, I said "HOW", and not "WHAT"...
Tap on this link to see if this quick test can help you decipher your true weight loss potential