Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Pasar Menurut Para Ahli

Secara umum, masyarakat menganggap bahwa pasar yakni tempat acara jual beli. Pengertian tersebut sangatlah benar lantaran sifatnya konkret, namun kenyataannya pengertian pasar tidaklah sesederhana itu. Ada banyak pengertian yang menjelaskan wacana apa yang dimaksud dengan pasar. Berdasarkan ilmu ekonomi, pasar tidak memiliki keterkaitan dengan tempatnya. Tapi justru lebih fokus pada acara yang dilakukan di dalamnya. Secara umum, pasar yakni suatu tempat yang didalamnya terdapat acara jual beli barang. Barang yang dijual biasanya yakni kebutuhan sehari-hari menyerupai sembako, pakaian, dan lain sebagainya.

 masyarakat menganggap bahwa pasar yakni tempat acara jual beli Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Pasar Berdasarkan Para Ahli
Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Jenis Pasar Menurut para Ahli

Dalam ilmu ekonomi, pasar yakni tempat yang di dalamnya ada penjual, pembeli, barang yang diperjualbelikan dan kesepakatan. Pasar dalam artian yang sempit merupakan tempat pertemuan antara pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi dalam hal memilih harga jasa atau barang. Secara luas, diketahui bahwa pasar merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual untuk menetapkan serta menciptakan harga keseimbangan. Perlu diketahui bahwa pasar ada juga yang tidak secara langsung mempertemukan penjual dan pembeli. Salah satunya yakni pasar saham. Agar lebih jelas, berikut ini yakni pengertian wacana pasar yang dikemukakan oleh para ahli.


Pengertian Tentang Pasar Berdasarkan Pendapat Para Ahli

William J.Stanton
William J.Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar yakni sekumpulan orang yang memiliki harapan untuk puas, uang yang dipakai untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut.

Wikipedia
Pasar merupakan institusi, sistem, kekerabatan sosial, prosedur, serta infrastruktur di mana terdapat usaha untuk menjual barang, tenaga kerja serta jasa untuk sekumpulan orang dengan imbalan uang.

Kotler dan Amstrong
Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar merupakan seperangkat pembeli faktual dan juga potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang yang memperlihatkan wacana kebutuhan, memiliki kemampuan dalam bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan mengirimkan produk serta jasa yang mereka produksi dan juga guna memperlihatkan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan menerima uang dan gosip dari pasar tersebut.

KBBI
Menurut KBBI, pengertian pasar merupakan tempat sekumpulan orang melakukan transaksi jual-beli. Merupakan sebuah tempat untuk jual beli yang diadakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dan sebagainya dengan maksud untuk sanggup mencari derma.

Handri Ma’aruf
Kata “pasar” memiliki 3 pengertian, antara lain :
  1. Pasar dalam arti “tempat”, merupakan sebuah tempat untuk bertemunya para penjual dengan pembeli.
  2. Pasar dalam arti “penawaran serta permintaan” , merupakan pasar sebagai tempat terjadinya acara transaksi jual beli. 
  3. Pasar dalam arti “sekumpulan anggota masyarakat yang memiliki kebutuhan serta daya beli “, lebih merujuk pada 2 hal, yaitu daya beli dan kebutuhan. Pasar merupakan sekumpulan orang yang berusaha untuk menerima jasa atau barang serta memiliki kemampuan untuk membeli barang tersebut.

Sejarah Pasar dan Perkembangan Pasar

Setelah mengerti apa yang dimaksud dengan pengertian pasar, tentunya akan sangat menarik jikalau Anda juga memperkaya gosip terkait dengan sejarah pasar. Sejak zaman dahulu, bergotong-royong insan sudah berkaitan akrab dengan pusat acara komersil dengan sebutan pasar. Awalnya, pasar di zaman prasejarah menggunakan sistem barter yakni menukarkan satu barang dengan barang lainnya. Selama perkembangannya, sistem barter ini mengalami berbagai kendala. Salah satunya yakni nilai barang yang tidak sesuai dengan barang yang ditukarkan. Masalah lainnya yakni waktu dan jarak tempuh yang sangat mempersulit masyarakat dalam menukarkan dan memindahkan barang-barangnya.

Tempat yang dipakai untuk menukarkan barang tersebutlah yang kemudian dikenal dengan istilah pasar. Saat uang mulai muncul, insan menukarkan barangnya dengan sistem jual beli. Jika dulu masyarakat pergi ke pasar pulang dan pergi sesuai dengan kebutuhan, kini sudah banyak individu atau sekelompok individu yang sengaja menggeluti bidang perdagangan. Dimana mereka sengaja menciptakan tempat permanen untuk menjajakan barang dagangannya.

Inilah Jenis-jenis Pasar yang Harus Anda Pahami

Dari pengertian wacana pasar yang disebutkan sebelumnya bisa diketahui bahwa ciri-ciri pasar yakni yang memiliki calon pembeli dan penjual, barang atau jasa, proses penawaran dan permintaan serta interaksi atau transaksi antara penjual dengan pembeli. Jenis-jenis pasar dibagi menjadi beberapa kelompok, berikut ini yakni beberapa diantaranya.

Berdasarkan Waktunya
Berdasarkan waktunya, pasar dibagi menjadi beberapa jenis yakni pasar mingguan yang diadakan sekali dalam seminggu, pasar harian yang berlangsung setiap hari, pasar tahunan, pasar bulanan dan lain sebagainya. Selain itu, adapula pasar temporer yang muncul pada waktu-waktu tertentu. Pasar ini biasanya ada dikala ada perayaan hari-hari tertentu menyerupai pada dikala bulan ramadhan, festival dan lain sebagainya.

Berdasarkan Ketersediaan Barang
Jika didasarkan atas ketersediaan barang, pasar dibedakan menjadi pasar abnormal dan pasar konkret. Pasar abnormal merupakan pasar yang didalamnya terdapat interaksi antara pembeli dengan pedagang tanpa bertatap muka atau secara tidak langsung. Barang yang dijualpun sifatnya abstrak, misalnya saja pasar modal. Sementara pasar konkret merupakan pasar yang interaksi jual belinya dilakukan secara langsung. Barang ataupun jawa yang dijual juga bisa dilihat langsung di tempat tersebut. Salah satu misalnya yakni pasar tradisional.

Berdasarkan Proses Produksinya
Jika dilihat dari proses produksinya, pasar dibedakan menjadi dua yakni pasar input dan pasar output. Pasar Input merupakan sebuah pasar yang di dalamnya menyediakan berbagai macam faktor produksi sehingga produsen bisa menghasilkan atau menjual barang yang diinginkan. Di dalam pasar ini, terdapat modal, kewirausahaan, tenaga kerja dan sumberdaya alam. Sementara pasar output atau yang dikenal dengan sebutan pasar produk yakni pasar yang menjadi tempat terjadinya program jual beli antara pembeli dan pedagang terhadap produk atau barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

Berdasarkan Strukturnya
Berdasarkan struktur atau jumlah pembeli dan penjualnya, pasar dibagi menjadi dua yakni persaingan tepat dan persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tepat salah satu misalnya yakni pasar tradisional. Sedangkan pasar dengan persaingan tidak tepat yakni pasar Pasar Monopoli, Pasar Monopolistik, Pasar Monopsoni, Pasar Oligopoli, dan Pasar Oligopsoni.

Berdasarkan Luas Jangkauannya
Apabila dilihat dari luas jangkauannya, pasar dibedakan menjadi tiga macam. Yang pertama yakni Pasar Nasional yang merupakan tempat terjadi interaksi pembeli dan penjual dari berbagai wilayah atau tempat tapi masih dalam satu negara. Misalnya saja pasar burung, pasar kerikil akik, pasar batik dan lain-lain. Kedua yakni Pasar Internasional yang merupakan tempat terjadinya transaksi dalam proses jual beli yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat internasional. Dan yang ketiga yakni Pasar Lokal yakni tempat adanya kekerabatan jual beli dalam satu wilayah atau tempat tertentu saja.

Ada berbagai macam-macam pasar bukan? Hal ini tentu saja lantaran fungsi pasar yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar memiliki banyak fungsi, salah satunya yakni sebagai tempat distribusi barang atau jasa. Fungsi lainnya yakni tempat untuk acara promosi, perembesan tenaga kerja, penetapan nilai atau harga barang, dan lain sebagainya. Sementara fungsi pasar secara umum yakni sebagai tempat untuk membelanjakan uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ciri-Ciri Pasar

Berdasarkan dari penjelasan diatas, sanggup disimpulkan beberapa ciri – ciri pasar, antara lain :
  1. Terdapat calon pembeli dan penjual.
  2. Terdapat jasa ataupun barang yang hendak untuk diperjualbelikan.
  3. Terdapat proses permintaan serta penawaran oleh kedua pihak.
  4. Terdapat interaksi diantara pembeli dan penjual baik itu secara langsung ataupun tidak langsung.

Klasifikasi Pasar

Pasar Tradisional
Pasar tradisional yakni suatu pasar dimana tempat tersebut merupakan bertemunya para penjual dan pembeli serta terdapat transaksi jual beli secara langsung serta pada umumnya terjadi proses tawar-menawar. Bangunan dari pasar tradisional biasanya berupa los, kios-kios atau gerai, serta dasaran terbuka yang dibuka oleh para penjual ataupun dari pengelola pasar. Kebanyakan pasar tradisional menjual berbagai macam barang kebutuhan yang diharapkan sehari-hari, jasa, dan lain sebagainya. Pasar tradisional masih banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia. Beberapa pasar tradisional yang terkenal yakni pasar Klewer di Solo, pasar Beringharjo di Yogyakarta, dan daerah-daerah yang lainnya. Pasar tradisional tersebut masih terus mencoba untuk bertahan menghadapi serangan dari adanya pasar modern.

Pasar Modern
Pada dasarnya, pasar modern tidak jauh berbeda dari pasar tradisional, namun pasar modern terdapat penjual dan pembeli yang tidak bertransaksi secara langsung melainkan konsumen atau pembeli melihat label harga yang terdapat dalam barang tersebut, berada dalam bangunan serta pelayanannya dilakukan secara mandiri atau swalayan dan sanggup juga dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual tersebut, selain dari materi makanan, terdapat juga barang lainnya yang dijual dan biasanya sanggup bertahan lama. Contoh : minimarket, pasar swalayan (supermarket), dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Pasar

Jenis–jenis pasar sanggup dibedakan menurut dengan bentuk kegiatan, cara bertransaksi, menurut waktunya, serta menurut jenis barangnya.

Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya
Jenis pasar ini dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata atau pasar tidak nyata. Berikut penjelasannya :
  1. Pasar Nyata, Pasar nyata merupakan sebuah pasar dimana terdapat berbagai jenis barang yang diperjualbelikan serta sanggup dibeli oleh pembeli. Contoh dari pasar nyata yakni pasar swalayan dan pasar tradisional.
  2. Pasar Abstrak, Pasar abnormal merupakan sebuah pasar dimana terdapat para pedagang yang tidak menawar berbagai jenis barang yang dijual serta tidak membeli secara langsung, namun hanya menggunakan surat dagangan saja. Contoh dari pasar abnormal yakni pasar online, pasar modal, pasar valuta asing, dan pasar saham.

Jenis-Jenis Pasar Menurut Cara Transaksinya
Jenis pasar ini dibedakan menjadi pasar tradisional serta pasar modern.
  1. Pasar Tradisional,Pasar tradisional yakni pasar yang sifatnya tradisional dimana para pembeli dan penjual sanggup saling tawar menawar secara langsung. Berbagai jenis barang yang diperjualbelikan merupakan barang yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.
  2. Pasar Modern, Pasar modern merupakan suatu pasar yang sifatnya modern dimana terdapat berbagai macam barang diperjualbelikan dengan harga yang sudah pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya dari pasar modern yakni di plaza, mal, dan tempat-tempat yang lainnya.

Jenis-Jenis Pasar Menurut Jenis Barangnya
Terdapat beberapa pasar hanya menjual 1 jenis barang tertentu, misalnya menyerupai pasar sayur, pasar hewan, pasar ikan pasar buah, pasar daging, dan lain sebagainya.
  1. Pasar Barang Konsumsi, Pasar barang konsumsi merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan berbagai jenis barang yang sanggup dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
  2. Pasar Sumber Daya Produksi, Pasar sumber daya produksi merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan wacana faktor-faktor produksi, misalnya : tenaga kerja, mesin-mesin, tanah, dan tenaga ahli.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Waktunya
Jenis pasar menurut waktunya sanggup digolongkan ke dalam beberapa bentuk, antara lain :
  1. Pasar Harian, Pasar harian yakni tempat pasar di mana merupakan pertemuan antara pembeli serta penjual yang sanggup dilakukan setiap harinya. Pasar harian pada umumnya menjual berbagai jenis barang kebutuhan konsumsi, kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan mentah, dan kebutuhan produksi.
  2. Pasar Mingguan, Pasar mingguan yakni pasar yang dilakukan setiap seminggu sekali. Biasanya pasar mingguan terdapat di tempat yang penduduknya masih, menyerupai di pedesaan.
  3. Pasar Bulanan, Pasar bulanan yakni pasar yang dilakukan sebulan sekali, dan terdapat di daerah-daerah tertentu. Biasanya terdapat para pembeli di pasar tersebut yang membeli barang-barang tertentu dan kemudian dijual kembali, teladan pasar bulanan yakni pasar hewan.
  4. Pasar Tahunan, Pasar tahunan yakni pasar yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Pasar tahunan pada umumnya bersifat nasional serta diperuntukkan untuk promosi terhadap suatu produk baru. Contoh pasar tahunan : Pameran Pembangunan, Pekan Raya Jakarta, dan lain sebagainya.
  5. Pasar Temporer, Pasar temporer yakni pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu serta pasar temporer sanggup terjadi secara tidak rutin. Pada umumnya, pasar temporer dibuka guna merayakan kejadian tertentu. Contoh dari pasar temporer yakni Bazar.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Keleluasaan Distribusi
Terdapat jenis pasar ini sanggup dibedakan menjadi :
  1. Pasar Daerah, Pasar tempat yakni suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan bahwa pasar tempat melayani permintaan serta penawaran hanya dalam 1 daerah.
  2. Pasar Lokal, Pasar lokal merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 kota tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan serta penawaran hanya dalam 1 kota.
  3. Pasar Nasional, Pasar nasional merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 negara tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan serta penjualan dari dalam negerii.
  4. Pasar Internasional, Pasar internasional merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk dari berbagai negara. Dapat juga dikatakan luas jangkauan dari pasar tersebut yakni di seluruh dunia. Contoh : Pasar kopi di Santos, Brazil.

Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk serta Strukturnya
Jenis pasar ini sanggup dibedakan menjadi 4 macam yaitu pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, pasar oligopoli, serta pasar monopoli.

Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan tepat sanggup disebut juga pasar persaingan murni yaitu merupakan pasar di mana terdapat banyak pembeli dan penjual serta mereka sudah mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan tepat memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen (sejenis).
  2. Pembeli ataupun penjual memiliki gosip yang lengkap mengenai pasar.
  3. Terdapat banyak pembeli dan penjual.
  4. Harga yang sudah ditentukan oleh pasar.
  5. Semua faktor produksi sanggup bebas keluar masuk pasar.
  6. Tidak terdapat campur tangan dari pemerintah. 
Kelebihan pasar persaingan tepat :
  1. Pembeli sanggup dengan bebas memilih produk.
  2. Tidak terdapat hambatan dalam mobilitas berbagai macam sumber ekonomi dari suatu usaha ke usaha lainnya.
  3. Dapat memaksimalkan efesiensi.
  4. Kebebasan memilih dan bertindak.
Kelemahan pasar persaingan tepat :
  1. Tidak mendorong inovasi.
  2. Membatasi pilihan konsumen atau pembeli dalam satu barang tertentu.
  3. Persaingan tepat yang memperlihatkan ongkos sosial.
  4. Distribusi pendapatan yang tidak merata. 
Contoh dari pasar persaingan tepat yakni pasar berbagai jenis hasil pertanian.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar jenis ini merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna. Untuk pasar persaingan tidak tepat merupakan pasar yang terdiri dari sedikit penjual serta banyak pembeli. Pada pasar ini para penjual sanggup untuk memilih harga barang. Barang-barang yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang berbeda beda atau terdapat berbagai jenis barang. Jenis-jenis pasar persaingan tidak tepat memiliki bentuk-bentuk pasar, antara lain :

Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan suatu pasar yang terjadi dikala seluruh penawaran terhadap sebuah barang pada pasar yang telah dikuasai oleh salah seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu.
Berikut ciri-ciri pasar monopoli :
  1. Hanya terdapat 1 penjual sebagai pengambil keputusan harga (guna melakukan monopoli pasar).
  2. Penjual lain tidak sanggup menyaingi dagangannya.
  3. Pedagang lain tidak sanggup masuk, hal ini lantaran adanya hambatan dengan undang-undang atau lantaran terdapat teknik yang canggih.
  4. Jenis barang yang diperjualbelikan tersebut hanya semacam.
  5. Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam duduk kasus penentuan harga.
Kelebihan pasar monopoli :
  1. Keuntungan penjual yang relatif tinggi.
  2. Bagi produk yang menguasai hajat hidup orang pada umumnya diatur oleh pemerintah.
Kelemahan pasar monopoli :
  1. Pembeli atau konsumen tidak terdapat pilihan lain untuk membeli tersebut.
  2. Keuntungan hanya terpusat ke 1 perusahaan.
  3. Terjadinya eksploitasi pembeli.
Contoh pasar monopoli : PT Pertamina (persero), dan lain sebagainya.

Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar jenis ini merupakan suatu dengan banyak penjual yang menjual barang yang berbeda corak. Pasar jenis ini banyak dijumpai di sektor perdagangan eceran dan jasa. Misalnya jasa salon, toko kelontong, angkutan, dan toko obat.

Pada pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri, antara lain :
  1. Terdapat banyak penjual dan banyak pembeli.
  2. Barang yang dihasilkan yaitu sejenis, namun coraknya berbeda. Seperti : sabun, minyak goreng, pasta gigi, dan lain sebagainya.
  3. Terdapat banyak penjual yang memiliki besarnya sama, sehingga tidak terdapat satu penjual yang sanggup menguasai pasar.
  4. Penjual sanggup dengan praktis memperlihatkan barangnya di pasar.
  5. Penjual memiliki sedikit kekuasaan dalam memengaruhi dan memilih harga pasar.
  6. Adanya peluang guna bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual di pasar.
Kelebihan pasar persaingan monopolistik :
  1. Penjual tidak sebanyak menyerupai pasar persaingan sempurna.
  2. Produsen akan terpacu untuk berkreativitas.
  3. Pembeli atau konsumen tidak praktis untuk berpindah dari produk satu ke produk yang lainnya.
Kelemahan pasar persaingan monopolistik :
  1. Biaya yang mahal untuk ke pasar monopolistik, hal ini lantaran untuk masuk ke pangsa pasar tertentu diharapkan adanya riset dan pengembangan produk.
  2. Persaingan yang sangat berat, hal ini lantaran pasar tersebut pada umumnya didominasi oleh berbagai jenis produk ternama. 

Pasar Oligopoli

Pasar jenis ini merupakan pasar yang terdiri dari beberapa penjual yang menjual suatu barang tertentu, sehingga penjual yang satu dengan yang lainnya sanggup memengaruhi harga. Seperti : perusahaan rokok, perusahaan menjual kendaraan beroda empat dan sepeda motor, perusahaan semen, dan industri telekomunikasi.

Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Hanya terdapat sedikit penjual saja, sehingga keputusan dari salah satu penjual di pasar tersebut sanggup memengaruhi penjual lainnya.
  2. Produk-produknya yang berstandar.
  3. Kemungkinan terdapat penjual lain untuk masuk ke pasar masih terbuka.
  4. Adanya kiprah iklan yang sangat besar dalam penjualan produk tersebut.
Kelebihan pasar oligopoli :
  1. Barang yang dihasilkan memiliki majemuk corak.
  2. Efesiensi di dalam menggunakan sumber daya.
  3. Pengembangan teknologi serta inovasi.
Kelemahan pasar oligopoli :
  1. Adanya persaingan harga yang ketat.
  2. Banyaknya rintangan yang berpengaruh guna masuk ke pasar oligopoli. 
Demikian penjelasan mengenai Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Jenis Pasar Menurut para Ahli, agar sanggup bermanfaat.



Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Jenis Pasar Menurut Para Ahli"