Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Dan Tips Untuk Mengunjungi Desa Baduy

Urang Kanekes, Orang Kanekes atau Orang Baduy/Badui merupakankelompok masyarakat moral suku Banten di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 26.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang mengisolasi diri mereka dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki iktikad tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy Dalam.

Badui merupakankelompok masyarakat moral suku Banten di wilayah Kabupaten Lebak Panduan Dan Tips Untuk Mengunjungi Desa Baduy
Panduan dan Trik untuk mengunjungi desa Baduy

Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain yaitu alasannya yaitu yaitu adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di serpihan utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka menyerupai Urang Cibeo (Garna, 1993).

Desa Baduy Dalam telah menarik lebih banyak wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan alam dan acara sehari-hari suku Baduy. Berlokasi di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, suku Baduy masih menganut tradisi.

Mengingat bahwa desa tersebut berada jauh di dalam hutan, KompasTravel telah membuat daftar planning yang harus Anda pertimbangkan jikalau Anda berminat untuk berkunjung.

1. Siapkan fisik anda

Baduy terbagi menjadi dua bagian, Baduy Luar dan Baduy Dalam, yang terdiri dari 65 desa. Untuk mencapai daerah tersebut, satu-satunya cara transportasi bagi pengunjung yaitu berjalan.

Pendiri Komunitas Baduy Keke memberikan hal yang paling penting untuk diingat yaitu stamina fisik Anda. "Pengunjung harus ingat bahwa [sampai disini] tidak ada piknik. Jaraknya cukup jauh dan sanggup jadi trekking, jadi bersiaplah, "kata Keke kepada KompasTravel di Desa Balingbing, Banten, pekan lalu.

2. Siapkan persediaan Anda

Begitu Anda yakin tubuh Anda memenuhi tugas, bersiaplah dengan peralatan yang diperlukan, menyerupai sepatu yang nyaman dan kokoh, alasannya yaitu yaitu Anda akan berjalan di jalan berbatu. Ada kemungkinan bebatuan akan menjadi licin ketika hujan.

Bawa jas hujan, jaket, ransel, senter dan kantong tidur.

3. Bawa masakan sendiri

Jika Anda berencana bermalam di rumah setempat, bawalah masakan Anda sendiri alasannya yaitu yaitu tidak ada warung makan di desa.

Di siang hari Anda sanggup menemukan penjual bakso dari luar desa, tapi ketika malam tiba, Anda diharapkan menyiapkan masakan sendiri.

Baca juga: Baduy Dalam merayakan panen, tutup selama tiga bulan

4. Patuhi peraturannya

Suku Baduy memegang teguh tradisi mereka, sehingga pengunjung diharapkan melakukan hal yang sama. Ada sejumlah peraturan yang harus Anda patuhi di Baduy Dalam.

Salah satu tokoh suku, Ayah Mursid, memberikan kepada KompasTravel bahwa pengunjung tidak boleh memotret atau merekam video di Baduy Dalam. Mereka juga dilarang menggunakan sabun, sampo atau pasta gigi ketika mandi di sungai.

Keke menambahkan bahwa pengunjung diharapkan untuk menghormati dan mematuhi peraturan, serta kearifan lokal suku Baduy.

5. Jangan Buang sampah

Keke memberikan ada larangan ketat untuk mengotori sampah. Pengunjung harus membawa sampah mereka pulang.

"Suku Baduy sangat menghormati alam. Jadi, tolong hormati peraturan mereka ihwal sampah sembarangan. Jangan menyumbat desa dengan sampah. Pengunjung diharapkan sanggup mengurus sampah mereka dan membawanya pulang bersama mereka, "kata Keke.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Panduan Dan Tips Untuk Mengunjungi Desa Baduy"