Maisal: Mendidik Anak Di Kala Teknologi, Kembali Ke Agama
Maisal : Mendidik anak di kala teknologi, kembali ke agama – Masalah dalam berguru dan hasil berguru anak di sekolah merupakan kasus kita bersama. Oleh alasannya ialah yaitu itu harus dicarikan solusinya secara bersama pula. Yaitu pihak sekolah, orangtua murid dan pengurus komite sekolah pastinya. Kuncinya yaitu kembali ke agama dalam mendidik anak di kala teknologi ini.
Ketua Komite sekolah, Maisal menawarkan akibat permasalahan pendidikan di sekolah (Elfanti/matrapendidikan.com)
Demikian kesimpulan hasil pembicaraan pertemuan pihak sekolah, orangtua murid dan komite sekolah dalam rangka penerimaan hasil berguru penilaian tengah semester ganjil tahun pelajran 2020/2020 di aula pertemuan SMPN 2 Lintau Buo, Selasa (22/10).
Sebelumnya Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Titin Susilawati, S.Pd. dalam pembicaaannya mengemukakan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah. Salah satunya yaitu hasil berguru penilaian tengah semester (PTS) belum memuaskan.
Kepala sekolah dihadapan komite dan orangtua murid menawarkan permasalahan yang dialami sekolah (elfianti/matrapendidikan.com)
“Hasil berguru siswa untuk penilaian tengah semester ganjil ini masih belum memuaskan sesuai harapan, “tutur kepala sekolah.
Lebih jauh kepala sekolah mengemukakan bahwa disiplin berguru di sekolah sudah mulai ditingkatkan. Termasuk disiplin waktu dikala mulai berguru dan waktu istirahat.
“Siswa yang terlambat datang akan disuruh kembali pulang ke rumah Pintu gerbang ditutup apabila telah menunjukkan pukul 07:30. Begitu pula waktu jam pelajaran istirahat. Tidak ada siswa yang ke luar pekarangan sekolah dikala jam istirahat.” tutur Titin Susilawati, S.Pd.
Orangtua murid dan wali kelas dalam pertemuan dikala penerimaan rapor tengah semester (matrapendidikan.com)
Kepala sekolah wanita pertama di SMPN 2 Lintau Buo itu meminta proteksi orangtua murid biar memperhatikan belum dewasa sewaktu berada di rumah.
"Waktu bagi anak lebih banyak di rumah sehingga diharapkan orangtua lebih banyak memperhatikan dan menunjukkan motivasi berguru kepada anak." timpal kepala sekolah.
"Waktu bagi anak lebih banyak di rumah sehingga diharapkan orangtua lebih banyak memperhatikan dan menunjukkan motivasi berguru kepada anak." timpal kepala sekolah.
Kembali ke agama di kala teknologi
Ketua komite sekolah, Maisal menawarkan bahwa permasalahan pendidikan di sekolah yaitu permasalahan bersama yang perlu dicarikan solusinya. Terutama orangtua/wali murid yang berperan penting dalam menunjukkan perhatian dan motivasi berguru pada anak selama berada di rumah.
Kemajuan teknologi pintar balig cukup akal ini, kata Maisal, tidak mampu dibendung lagi dan itu mensugesti pola hidup masyarakat, termasuk pola dan kebiasaan berguru anak. Maisal mencontohkan betapa budaya bertegur sapa sudah mulai berkurang di tengah masyarakat tamat penggunaan gadget.
“Di warung kopi, dulu berbicara itu berhadapan. Sekarang, semestinya kawasan minum kopi dan menjalin tali silaturrahmi, namun kini berubah dengan suasana menekur memainkan gadget meskipun mereka saling berbicara satu sama lainnya,” ujar Maisal mencontohkan.
Di sisi lain Maisal mengemukakan solusi mendidik anak di rumah tangga dalam kala teknologi ini kembali ke agama dan meneladani bagaimana orangtua kita mendidik anak dulunya.
“Waktu magrib tiba, jikalau perlu pintu rumah dikunci sehingga orangtua berkesempatan untuk shalat berjamaah, makan dan duduk bersama anak.” tutur Maisal.
Duduk bersama anak dan berdialog ihwal kemajuan berguru anak, itu penting dilakukan orangtua. Kemudian kedua orangtua saling memotivasinya biar anak rajin belajar.
“Mendidik anak di rumah perlu kebersamaan dan satu persepsi antara ayah dan ibu dalam mendidik anak. Kemudian solusinya yang paling tepat dalam mendidik anak yaitu kembali ke agama dan menelusuri kebiasaan-kebiasaan baik yang dulu dilakukan orangtua terhadap kita sebagai anak." pungkas Maisal, Ketua Komite SMPN 2 Lintau Buo.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/



Posting Komentar untuk "Maisal: Mendidik Anak Di Kala Teknologi, Kembali Ke Agama"