Cara Guru Bangun Kebersamaan Dan Motivasi Kerja
Cara guru berdiri kebersamaan dan motivasi kerja – Tugas pendidik dan tenaga kependidikan di lembaga sekolah bukannya semakin ringan. Permendikbud No.15 Tahun 2019 yang berlaku mulai Tahun Pelajaran 2019/2020 menghendaki guru memenuhi jam kerja minimal 40 jam per minggu.
Suasana di salah satu meja hidangan makan siang yang dimotori oleh Hj.Nurmaiyaz, S.Pd. yang berulang tahun 11 September 2020 lalu (Refrimadona/matrapendidikan.com).
Dari jam kerja tersebut, 37,5 jam ialah jam kerja efektif dan sisanya 2,5 jam ialah jam istirahat. Jika dirasa kurang maka jam istirahat mampu ditambah menjadi 3,5 jam sehingga jam kerja menjadi 41 jam per minggu.
Penambahan jam istirahat ini tentu mampu juga digunakan untuk membangun kebersamaan serta program lainnya yang bermanfaat bagi guru.
Kemudian, bagi sekolah yang sudah menggunakan mesin absensi sidik jari, menghendaki guru dan tenaga administrasi di sekolah datang sebelum pukul 07:30 WIB dan pulang sehabis pukul 15.00 WIB.
Kemudian, bagi sekolah yang sudah menggunakan mesin absensi sidik jari, menghendaki guru dan tenaga administrasi di sekolah datang sebelum pukul 07:30 WIB dan pulang sehabis pukul 15.00 WIB.
Di sisi lain, dinamika siswa yang dihadapi guru semakin kompleks sehingga perlu energi dan waktu ekstra dalam menghadapi semua itu. Untuk ini diperlukan motivasi supaya pendidik dan tenaga kependidikan tetap bersemangat dalam menjalankan peran sehari-hari di lembaga sekolah.
Menyikapi kondisi demikian, berbagai cara yang mampu dilakukan oleh guru dan tata usaha. dalam membangun kebersamaan dan semangat kerja di sekolah. Kita simak salah satunya yang dilakukan guru di SMPN 2 Lintau Buo, Kab. Tanah Datar. Tradisi makan siang bersama!
Tradisi makan siang bersama bagi guru dan pegawai bukanlah hal gres di kalangan komunitas sekolah. Namun di SMPN 2 Lintau Buo, frekuensinya meningkat sejak kepemimpinan Titin Susilawati, S.Pd.
Biaya yang timbul jawaban tradisi ini, bukanlah diambil dari dana sekolah. Melainkan prinsip kerja sama patungan (joint venture) antar sesama guru dan pegawai.
Misalnya, masing-masing pendidik dan tenaga kependidikan dengan sukarela membawa bahan-bahan mentah untuk dibuat kuliner di sekolah. Ada yang membawa beras, materi lauk, bumbu dapur, dan lain sebagainya.
Mengolah dan menyajikan sajian makan siang ini dilakukan oleh guru yang kebetulan pada jam tertentu kosong atau pegawai yang lagi tidak sibuk kerja pokok.
Mengolah dan menyajikan sajian makan siang ini dilakukan oleh guru yang kebetulan pada jam tertentu kosong atau pegawai yang lagi tidak sibuk kerja pokok.
Cara lainnya adalah, guru yang kebetulan berulang tahun, bakal memasuki purna tugas, memperoleh riski, dan berniat bersedekah saleh, akan menyediakan hidangan makan siang untuk rekan kerja di sekolah.
Selain cara tersebut, guru perempuan yang membawa perbekalan dari rumah, juga akan patungan nasi maupun lauk pauk sehingga mencukupi untuk makan siang bersama.
Oh ya, SMPN 2 Lintau Buo memiliki tanaman yang mampu dijadikan penganan, sayur dan buah. Sumberdaya ini juga dimanfaatkan untuk melengkapi sajian makan siang bersama di sekolah.
Dengan membangun kebersamaan di sekolah, guru maupun pegawai akan semangat dan konsentrasi menjalankan Tupoksinya masing-masing.

Posting Komentar untuk "Cara Guru Bangun Kebersamaan Dan Motivasi Kerja"