Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Aksara Di Sekolah

Tantangan dan peluang penerapan pendidikan huruf di sekolah – Dalam seminar, penataran atau pembinaan ihwal pendidikan huruf sering disuguhkan oleh pemateri ihwal model dan pola bagaimana penerapan budaya baik di suatu sekolah. Suguhan pemateri sungguh menarik lantaran ditampilkan dalam bentuk gambar maupun tayangan video.

Tantangan dan peluang penerapan pendidikan huruf di sekolah Tantangan Dan Peluang Pendidikan Abjad Di Sekolah
Membangun jembatan hati guru dan siswa (matrapendidikan.com)

Apa yang disajikan itu merupakan upaya  untuk menumbuhkan huruf kasatmata di kalangan siswa. Namun kita juga tahu kalau model dan pola itu hanyalah sampel kecil yang sengaja dipilih.

Meskipun hanya sampel, penayangan tersebut bertujuan supaya dicontoh dan ditiru oleh guru dan diterapkan di sekolah.

Saat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum 2019 di Aula IAIN Batusangkar beberapa waktu kemudian juga dijumpai hal serupa. DR.Adripen,M.Pd., pemateri Bimtek, tampil dengan tema Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
Penyajian diawali dengan tayangan video bagaimana budaya baik dalam penerapan pendidikan huruf di suatu sekolah dasar. Tradisi dan budaya siswa di sekolah benar-benar menciptakan peserta ratusan orang ternganga menyaksikan tayangan tersebut.

Di sekolah sudah menjadi budaya untuk bersalaman antara siswa dengan guru, bekerja sama (gotong royong), makan bersama, shalat wajib bersama, shalat sunat Dhuha, membaca buku, dan lain sebagainya.

Tentu saja hal tersebut pantas dicontoh dan diimplementasikan di sekolah tempat bertugas masing-masing.

Dalam interaksi antara pemateri dan peserta terungkap bahwa implementasi pendidikan huruf di sekolah masih perlu mendapatkan perhatian serius. Penerapan pendidikan huruf dalam bentuk pengembangan budaya baik di sekolah masih mendapatkan tantangan dari berbagai sisi.

1.Peran orangtua di rumah
Tantangan yang cukup menonjol dan mengemuka adalah belum maksimalnya peran orangtua dalam mendukung pendidikan huruf di rumah. Banyak orangtua yang menyerahkan pendidikan huruf itu pada pihak sekolah.

Di sisi lain, penerapan budaya baik di lingkungan keluarga masih bersifat doktrin. Penerapan pendidikan karakter  dapat dilaksanakan melalui pola dan keteladanan, tidak cukup melalui kepercayaan semata.

2.Pengaruh kemajuan produk teknologi
Selain itu dampak produk teknologi ibarat jaringan dan gadget ikut memberi andil dalam menghipnotis huruf anak. Pihak orangtua di rumah maupun sekolah masih mengalami kendala dalam membendung dampak kemajuan teknologi tersebut.

Guru dan orangtua lebih cenderung menyalahkan imbas produk teknologi dan kemajuan zaman. Padahal imbas teknologi dan kemajuan zaman tidak mampu dihindari melainkan dihadapi dengan berbagai strategi dan metode pendidikan karakter.

3.Kepedulian masyarakat terhadap anak
Selanjutnya adalah kurangnya kepedulian masyarakat di sekitar dalam mengontrol perilaku anak. Masyarakat kadang kala bersiap apatis, tidak mampu berbuat apa-apa dalam menghadapi perilaku anak yang menyimpang.

Tantangan menjadi peluang

Pihak sekolah, terutama guru tidak masanya lagi untuk menyalahkan pihak lain dalam menjalankan misi pengembangan huruf di sekolah. Waktu anak berada di lingkungan sekolah semakin banyak sesuai dengan muatan Kurikulum 2019.

Guru di sekolah, juga tidak mungkin menjauhkan anak dari imbas produk teknologi dan perkembangan budaya kekinian. Justru guru perlu membiasakan dan menciptakan kondisi dimana anak mampu mengikuti keadaan dengan kemajuan teknologi tersebut tanpa mengesampingkan nilai-nilai huruf yang baik.

Guru tidak lagi menyalahkan model pendidikan orangtua di rumah, perkembangan kemajuan teknologi dan perilaku masyarakat di sekitarnya. Justru kondisi ini menjadi tantangan, sekaligus peluang bagi guru di sekolah untuk menumbuhkembangkan budaya dan nilai-nilai huruf di sekolah.

Masing-masing guru tidak mampu bekerja sendirian. Kolaborasi antar guru dalam menerapkan pendidikan huruf lebih diperkukan. Begitu pula santunan pimpinan sekoalah.
Langkah utama yang diambil pihak sekolah untuk menerapkan pendidikan huruf sesuai Kurikulum 2019, sebagaimana ditekankan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Tanah Datar Riswandi, S.Pd., M.Pd. dikala penutupan Bimtek Implementasi Kurikulum 2019 adalah membangun jembatan hati antara sesama guru serta dengan peserta didik.


Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Tantangan Dan Peluang Pendidikan Aksara Di Sekolah"