Kebiasaan Siswa Melanggar Aturan Dan Disiplin Sekolah

Kebiasaan siswa melanggar aturan dan disiplin sekolah – Peraturan dan disiplin sekolah bertujuan untuk menciptakan keserasian dan kenyamanan siswa mencar ilmu di sekolah. Namun demikian masih ada siswa yang memiliki kebiasaan untuk tidak mematuhi aturan dan disiplin tersebut.

Triyanda Putra, S.Pd dikala memberi pencerahan di hadapan peserta muhadharah (matrapendidikan.com)

Kebiasan buruk siswa melanggar aturan dan disiplin sekolah juga terungkap oleh Triyanda Putra, S.Pd. dikala mengatakan pencerahan dalam program muhadharah rutin di sekolah tersebut, Jumat (23/8).

Guru muda mata pelajaran PJOK SMPN 2 Lintau Buo itu menyorot aturan dan disiplin yang sering dilanggar siswa ialah disiplin waktu, berpakaian seragam dan perilaku dalam berkendaraan bermotor roda dua.

“Masih ada siswa yang suka mengulur-ulur waktu untuk memulai mencar ilmu dan melaksanakan program sekolah, mirip muhadharah ini,” papar Triyanda Putra, S.Pd.

Peserta program muhadharah di lapangan sekolah (matrapendidikan.com)

Lebih jauh .guru yang masih lajang ini berharap tidak ada lagi guru yang harus menjemput siswa ke kantin atau ke kawasan parkir dikala bel sudah berbunyi menunjukan jam mencar ilmu atau program sekolah di lapangansudah dimulai.

Kebiasan buruk lainnya yang ditunjukkan siswa ialah melanggar aturan berpakaian seragam. Pakaian seragam harian siswa di sekolah sudah diatur sedemikian rupa, termasuk berpakaian dalam mata pelajaran olahraga.

“Siswa seharusnya mengenakan kostum olah raga dikala mengikuti pelajaran olah raga di dalam kelas maupun di lapangan,” tegas Triyanda Putra, S.Pd. di hadapan majelis guru, tenaga administrasi, mahasiswa PPL IAIN Batusangkar dan siswa peserta muhadharah.

Petugas pelaksana program muhadharah di sekolah (matrapendidikan.com)

Triyanda Putra, S.Pd. juga sangat menyayangkan kebiasaan siswa dalam mengendarai motor.

“Menggeber-geber gas motor, apalagi mengangkat setang motor di depan kantor majelis guru atau di gerbang sekolah ialah tindakan ‘kurang ajar’ ditunjukan oleh siswa. Oleh alasannya yakni ialah itu aku berharap kepada belum dewasa aku untuk tidak mengulangi lagi kebiasaan yang tidak baik tersebut,” ujar Triyanda Putra, S.Pd. berharap.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/