Antara Hawa Nafsu Dan Kewajiban Berpuasa
Antara hawa nafsu dan kewajiban berpuasa – Manusia dikaruniai hawa nafsu atau hasrat serta logika dan pikiran sehat.. Dengan karunia ini insan mampu menjalankan hidup dan kehidupan sebagaimana mestinya sebagai hamba Allah di muka bumi. Namun demikian hawa nafsu insan tidak memiliki batas sebagaimana halnya logika dan pikiran.
Hawa nafsu berkaitan dengan kebutuhan hidup menyerupai hasrat untuk makan dan minum, berekreasi, menikah, aktualisasi diri dan lain sebagainya. Oleh karena hawa nafsu insan secara kodrati tanpa batas maka ada kecenderungan untuk menyimpang.
Kita tidak mendengar usulan untuk mengendalikan logika dan pikiran. Yang lazim ialah usulan kuat untuk mengendalikan hawa nafsu. Kata ‘mengendalikan’ bermakna mengarahkan hawa nafsu ke arah yang benar dan tidak menyesatkan manusia.
Mengendalikan hawa nafsu bukan berarti memusnahkan hawa nafsu tersebut. Hasrat yang tanpa batas perlu dikendalikan supaya tidak berlebihan, melampaui batas dan menyesatkan. Maka logika dan pikiran serta keyakinan yang kuat ialah tali kendali yang baik.
Berpuasa ialah media terbaik sebagai pengendali hasrat yang berlebihan..Hasrat untuk makan dan minum dikendalikan saat insan melaksanakan ibadah puasa wajib maupun puasa sunat. Begitu pula hasrat-hasrat lainnya akan dikendalikan melalui berpuasa.
Berpuasa ialah media terbaik sebagai pengendali hasrat yang berlebihan..Hasrat untuk makan dan minum dikendalikan saat insan melaksanakan ibadah puasa wajib maupun puasa sunat. Begitu pula hasrat-hasrat lainnya akan dikendalikan melalui berpuasa.
Puasa di bulan Ramadhan menjadi kesempatan emas untuk mengendalikan hawa nafsu yang tanpa batas. Makan dan minum yang cukup diluar bulan Ramadhan, akan berkurang kuantitasnya selama bulan mulia Ramadhan.
Begitu pula kebiasaan kebiasaan minum kopi, teh dan lain sebagainya, akan dibatasi selama menjalani ibadah puasa wajib bulan Ramadhan. Oleh alasannya yaitu ialah itu puasa di bulan Ramadhan perlu dijalankan dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Maka pantaslah, berpuasa itu sebenarnya ialah menahan lapar dan haus serta menahan hal-hal yang mampu membatalkan puasa itu mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Maka pantaslah, berpuasa itu sebenarnya ialah menahan lapar dan haus serta menahan hal-hal yang mampu membatalkan puasa itu mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Simak juga : Marhaban Ya Ramadhan 1440 H
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1440 H. Mohon maaf lahir dan bathin.

Posting Komentar untuk "Antara Hawa Nafsu Dan Kewajiban Berpuasa"