Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengintegrasian Nilai Huruf Nyata Dalam Kurikulum 2019

Pengintegrasian nilai karakter konkret dalam kurikulum 2019 -  Kurikulum merupakan pola dalam melaksanakan proses pembelajaran di tingkat satuan pendidikan. Proses mencar ilmu dan mengajar tersebut berawal dari perencanaan dan penyusunan perangkat pembelajaran oleh guru sebagai pengelola pembelajaran.

Pengintegrasian nilai karakter konkret dalam kurikulum  Pengintegrasian Nilai Aksara Kasatmata Dalam Kurikulum 2019

Hal itu sudah tidak abstrak lagi bagi para guru. Bahkan menciptakan perangkat mengajar, boleh dikatakan menjadi ‘santapan’ rutin setiap awal semester.  Namun yang menciptakan guru sedikit repot karena menyita banyak waktu yakni kurikulum yang berlaku.

Kurikulum 2019 sebagai pola dalam pembelajaran terkini sering mengalami perubahan, tepatnya mengalami penyempurnaan. Penyempurnaan yang dilakukan bukan untuk menambah atau menyisip materi yang sudah ada dalam kurikulum tersebut.

Penyempurnaan kurikulum pendidikan berkaitan dengan pengayaan terhadap kurikulum itu sendiri. Ada nilai-nilai yang hendak ditegaskan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum 2019. Nilai-nilai itu bergotong-royong sudah dilaksanakan oleh guru setiap kali mengajar sejak dulunya

Hanya saja, apa yang sudah dilakukan guru tersebut dalam program pembelajaran belum ditegaskan secara administratif maupun  yuridis.

Penyempurnaan kurikulum 2019 maupun sistem evaluasi akan mendesak guru untuk selalu memperbaharui perangkat mengajar, terutama sekali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, disingkat RPP.  

Apa saja muatan yang hendak diintegrasikan ke dalam Kurikulum 2019?  Ada 3 unsur penting yang diintegrasikan dalam kurikulum 2019, yaitu Penguatan Pendidikan Karakter, disingkat PPK, Literasi dan Higher Order Thingking Skills, disingkat HOTS.

Ketiga unsur tersebut akan diulas secara berseri, dimulai dengan Pengintegrasian Nilai Karakter Positif dalam Kurikulum 2019. Oleh karena itu mari kita mulai dan ikuti pembahasan ini selanjutnya.

#Integrasi pendidikan karakter

Integrasi pendidikan karakter ke dalam kurikulum pendidikan tidak menambah beban materi dalam kurikulum 2019. Hal ini perlu digarisbawahi untuk menghindari pemahamaan keliru dalam menyusun perangkat pembelajaran sehingga kurikulum 2019 terhindar dari kesan sarat akan materi pelajaran.

Integrasi pendidikan karakter, termasuk literasi dan HOTS yakni strategi guru dalam mengajar, mengelola kelas, dan cara mencar ilmu siswa. Sebagai strategi mengajar, pendidikan karakter terintegrasi dalam prosedur dan langkah pembelajaran sebagaimana yang dituangkan dalam RPP.

Pengintegrasian nilai karakter konkret dalam pembelajaran terutama sekali pada program pendahuluan, program inti dan program penutup.

Namun demikian penyebutan terhadap RPP tidak mengalami perubahan. Artinya guru tetap menyebut RPP Kurikulum 2019, bukan RPP PPK.

Proses pembelajaran yang berlangsung pada satuan pendidikan merupakan perpaduan aspek yang melibatkan fisik dan psikis. Kedua aspek tersebut berdampak kepada akumulasi kecerdasan, perilaku dan perilaku serta kecakapan peserta didik.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)  sebagaimana dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2019 yakni platform pendidikan nasional untuk membekali peserta didik yang berjiwa Pancasila dan berkarakter konkret dalam menyongsong dinamika perkembangan zaman.

Pada hakikatnya, pendidikan karakter menjadi kepingan tak terpisahkan dari Kurikulum 2019. Hal ini cukup beralasan mengingat setiap pembelajaran di satuan pendidikan menuntut  integrasi nilai-nilai karakter konkret pada siswa.

Karakter konkret yang diintegrasikan melalui proses pembelajaran yakni karakter religius, mandiri, nasionalis, gotong-royong dan integritas kepribadian.

#Pendekatan karakter berbasis kelas

Implementasi PPK dalam Kurikulum 2019 menggunakan pendekatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas, Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah dan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat.

Ketiga basis pendekatan ini bersifat utuh dan menyeluruh dalam program di kelas, di luar kelas dan lingkungan masyarakat. Begitu pula jenis program intrakurikuler, kokurikuler dan program ekstrakurikuler di tingkat satuan pendidikan.

Pendidikan Berbasis Kelas merupakan target utama implementasi integrasi pendidikan karakter dalam Kurikulum 2019. Di kelas terjadi interaksi (hubungan timbal balik) secara menyeluruh dan terpadu antara guru dengan siswa dalam rangka memenuhi target minimal  kurikulum atau Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yang disepakati bersama antar warga sekolah.

Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas lebih menitikberatkan bagaimana guru mempersiapkan dan memadukan nilai-nilai karakter konkret melalui strategi dan metode  mengajar, bentuk evaluasi dan pengelolaan kelas.

#Langkah dan cara integrasi pendidikan karakter

Bagaimana mengimplementasikan integrasi karakter konkret ke dalam pembelajaran kurikulum 2019? Berikut hanyalah sekadar pola sederhana bagaimana langkah dan cara memadukan pendidikan karakter dalam program pembelajaran sekali pertemuan.

Sebelum memulai program pembelajaran maupun tahap pendahuluan, guru mampu mengintegrasikan beberapa karakter positif. Misalnya,

-Mengucap salam ketika memasuki ruang kelas  dan siswa menjawab salam
-Memeriksa kebersihan, kerapian dan keindahan kelas
-Mengetahui kehadiran siswa dan menanyakan keadaan siswa
-Mengkondisikan kelas supaya siswa siap mendapat pelajaran
-Berdoa sebelum memulai program belajar
-Mengingatkan siswa semoga tertib dalam belajar, berdiskusi, menghormati pendapat teman.
-Menyampaikan tujuan pembelajaran semoga siswa termotivasi untuk mewujudkan tujuan dimaksud.

Pada program inti dalam pembelajaran, guru mampu menunjukkan dorongan semoga siswa aktif dan berpartisipasi dalam belajar, bertanya dan menjawab pertanyaan, menghormati guru, sahabat yang sedang  berbicara mengemukakan pendapatnya.

Pada program penutup pembelajaran, guru menunjukkan umpan balik terhadap penguasaan materi pelajaran. Guru menunjukkan beberapa soal atau pertanyaan. Dalam hal ini guru mengingatkan semoga siswa tidak mencontek melainkan bekerja mandiri.

Dalam program penilaian, minimal guru mengadakan evaluasi proses dalam sekali pertemuan. Dalam evaluasi proses mampu digunakan instrumen lembaran observasi untuk memperoleh bagaimana perkembangan karakter siswa selama pembelajaran berlangsung.

Melalui lembaran observasi ini guru mampu mengetahui perkembangan nilai-nilai karakter pada siswa selama pembelajaran. Sekaligus untuk mempersiapkan strategi pendidikan karakter pada  pertemuan dan program pembelajaran berikutnya.

Menurut irit penulis, integrasi pendidikan karakter dalam program pembelajaran tidak mesti ke 5 karakter konkret yang diinginkan dalam sekali pertemuan. Artinya, guru tidak mesti memaksakan atau menciptakan situasi dan kondisi supaya mampu mengintegrasikan ke 5 karakter konkret ke dalam program pembelajaran sekali pertemuan.

Justru pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran kurikulum 2019 diharapkan berjalan secara alamiah selama program pembelajaran berlangsung.


Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Pengintegrasian Nilai Huruf Nyata Dalam Kurikulum 2019"