Mengenjot Mutu Pendidikan Di Sekolah
Menggenjot mutu pendidikan di sekolah – Saat ini semua sekolah tengah mempersiapkan tahun pelajaran gres 2019/2019. Persiapan tersebut ditandai dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kemudian dilanjutkan dengan kegiatan lokakarya di sekolah bersangkutan.
PPDB di beberapa sekolah dimulai dengan promosi sekolah melalui media yang ada. Ada yang melalui selebaran yang dikirim ke sekolah-sekolah rayon terdekat. Mengirim utusan sekolah dalam kegiatan resmi ibarat kegiatan perpisahan dan kegiatan lainnya.
Foto : Unsur pimpinan sekolah; Fauzi,SPd (kepala sekolah), Jab Sri Arinda, S.Pd (waka kurikulum) dan waka kesiswaan, Ropi'u, S.Pd (matrapendidikan.com)
Ada pula wadah promosi sekolah calon penerima peserta didik gres melalui kegiatan keolahragaan, kesenian dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya yang digemari oleh penerima didik.
Bagi daerah yang memiliki sarana radio swasta, media ini dimanfaatkan untuk promosi sekolah.dengan cita-cita menjaring calon penerima didik gres sebanyak mungkin. Minimal memenuhi kuota rombongan belajar (rombel).
Pertanyaannya yakni apakah langkah promosi tersebut sudah efektif dalam menjaring penerima didik baru? Tentu saja jawabannya ada pada masing-masing sekolah yang sudah melakukan itu dari tahun ke tahun.
#SMPN 2 Lintau Buo
Mulai tahun pelajaran 2019/2019, SMPN 4 Lintau Buo berganti nama menjadi SMPN 2 Lintau Buo. Perubahan nama tersebut juga dialami oleh sekolah/madrasah yang ada di Kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara.
Foto : Guru mata pelajaran dan wali kelas rapat koordinasi peningkatan mutu sekolah (matrapendidikan.com)
SMPN 2 Lintau Buo berubah nama menjadi SMPN 1 Lintau Buo. Kemudian MTsN Pangian menjadi MTsN 9 Tanah Datar. Begitu pula dengan MAN 3 Batusangkar di Batu Bulat Kecamatan Lintau Buo Utara menjadi MAN 3 Tanah Datar.
Untuk jenjang pendidikan SMP/MTs, perubahan nama tersebut boleh jadi tidak menjadi masalah, termasuk dalam PPDB. Mengapa? Calon siswa gres di jenjang pendidikan ini berasal dari SD/MI dalam rayon sekolah bersangkutan.
Hal itu juga berlaku pada SMPN 2 Lintau Buo yang memiliki rayon dengan beberapa buah sekolah dasar di Kecamatan Lintau Buo. Seperti diketahui, sekolah ini tidak melakukan promosi intensif dalam mendapat calon murid baru.
Namun demikian sasaran rombel tahun pelajaran 2019/2019 sudah tercapai, ibarat yang dilangsir oleh Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, SPd dan didampingi oleh Waka Kurikulum, Jab Sri Arinda, S.Pd dan Waka Kesiswaan, Ropiu, S.Pd
#Lokakarya sekolah
Seperti dikemukakan dalam warta sebelumnya, SMPN 2 Lintau Buo (ex.SMPN 4 Lintau Buo) sudah melakukan kegiatan lokakarya sekolah. Lokakarya mendatangkan narasumber dari PengawasSatuan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten tanah datar.
Selain membahas sistem penilaian Kurikulum 2019 (Kurtilas), lokakarya juga menetapkan wali kelas tahun pelajaran 2019/2019. Wali kelas berperan penting dalam menggenjot mutu pendidikan di sekolah.
Dapat dikatakan, guru yakni ujung tombak peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Sedangkan wali kelas merupakan wakil orangtua murid di sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Dalam aspek manajemen, pemberdayaan peranan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan tata usaha, serta unit yang ada di sekolah menjadi sasaran utama mendongkrak prestasi belajar siswa.
Faktanya memang, beberapa tahun terakhir SMPN 2 Lintau Buo mengalami degradasi mutu pendidikan dalam aspek akademis. Perolehan rata-rata hasil UN dalam beberapa tahun terakhir masih belum menggembirakan.
Kondisi realistis ini menjadi pemicu motivasi bagi kepala sekolah dan unsur pimpinan untuk memacu prestasi akademik siswa. Tentunya tanpa mengesampingkan prestasi non akademis yang sudah dicapai oleh sekolah ini.
Jadi, memberdayakan kiprah guru mata pelajaran, wali kelas dan unsur pimpinan, merupakan seni manajemen tepat dalam menggenjot kualitas pendidikan di sekolah. (Admin)


Posting Komentar untuk "Mengenjot Mutu Pendidikan Di Sekolah"