Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kalau Sama Jomblo, Lantas Kenapa?

Kalau sama jomblo, lantas kenapa? – Ombak samudera Indonesia menggulung menuju pasir Pantai Muaro Lasak. Saling kejar-kejaran, seakan berpacu hendak menghempaskan diri di areal pasir yang terbentang sepanjang pantai.

 Ombak samudera Indonesia menggulung menuju pasir Pantai Muaro Lasak Kalau Sama Jomblo, Lantas Kenapa?
Foto : Ilustrasi jomblo (pixabay.com)

Nun jauh disana, laut luas terlihat membiru. Seakan menghapus batas kaki langit dengan permukaan samudera. Justru pemandangan ibarat semakin membuat saya kagum dengan ciptaan Yang Maha Kuasa.

Tak seorang pun manusia pelukis handal di dunia ini yang dapat mengalahklan lukisan pemandangan karya Sang Pencipta tersebut.

Saat saya terpesona memandang laut biru. Aku tersentak sesaat. Sesosok bayangan melintas pelan persis di hadapanku. Menghalangi pandanganku sesaat. Membuyarkan pikiranku.

Perempuan bertubuh sintal itu berjalan pelan dengan kepala ditekuk. Sepertinya ia menyimpan sesuatu kesedihan. Akhirnya saya tak ambil pusing dengan keadaan gadis bertopi pet itu.

Namun tak lama berselang gadis itu kembali dan sudah berdiri di dekatku.
“Boleh saya duduk, Uda?” katanya mohon izin untuk menempati bangku kawasan duduk. Kebetulan hanya saya sendiri yang duduk di kawasan itu.

“Oh, tentu. Silahkan.”
“Terima kasih,”
Tak yummy kalau tidak saling bertegur sapa dengan gadis elok di sampingku ini. Lantas saya menoleh ke arahnya.
“Sendirian ke kawasan ini?” tanyaku memecah suasana diam.
“Ya, ibarat yang Uda lihat sekarang,.” jawabnya seraya tersenyum, getir.
“Oh,”
“Uda juga sendirian?”
“Nggak, kini sudah berdua dengan adik...” sahutku enteng dan sedikit bergurau.
Gadis itu tersenyum. Kini senyumnya tak lagi segetir tadi. Aku jadi kagum pada diriku sendiri. Ternyata saya cerdik juga bergurau. Buktinya, gadis di sampingku ini tersenyum manis.

Tak yummy kalau tidak berkenalan dengan cantik di sampingku.
“Hm, kenalkan…Nama Uda, Samsir…” ujarku seraya menyodorkan tangan. Gadis itu membalas uluran tanganku seraya menyebutkan namanya.
“Meilan…”
Meski baru berkenalan namun antara saya dan Meilan terlihat sangat akrab. Seakan-akan sudah saling kenal sudah lama.
“Kamu sudah punya pacar, Meilan?” tanyaku kemudian.
“Emangnya kenapa, Uda?”
“Hm, gak ada apa-apa. Cuma pengin tanya aja,”
“Menurut Uda Samsir gimana?”
“Belum…”
“Kalau sudah tau kenapa bertanya lagi?”
“Oh, jadi masih jomblo juga ya? Koq dapat sama…”
“Sama apanya?”
“Sama-sama jomblo…hehehe.”
“Ah, Uda ini dapat aja…”
“Tapi benar begitu, bukan?” kilahku.
“Iya deh…lantas kenapa, Uda? Tanya Meilan memandangku penuh arti.
Aku tak kuasa menjawab. Tapi dari relung hati paling dalam saya merasakan sesuatu yang tak pernah kurasakan selama ini. Inikah yang dikatakan jatuh cinta pada pertemuan pertama?


Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Kalau Sama Jomblo, Lantas Kenapa?"