Upaya Meredakan Budaya Cemooh Dalam Pembelajaran
Upaya meredakan budaya cemooh dalam pembelajaran - Budaya cemooh di kalangan siswa akhir-akhir ini disinyalir semakin berkembang. Hal ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap jalannya proses belajar dan mengajar di ruang kelas.
Kondisi pembelajaran menjadi tidak kondusif dan monoton. Siswa lebih memilih diam daripada aktif mencar ilmu sebab ialah khawatir mendapatkan cemoohan dari temannya. Siswa sering merasa kurang percaya diri untuk melakukan aktivitas mencar ilmu yang dinamis.
Bahkan siswa menjadi enggan dan malu jika menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya. Keengganan siswa bertanya maupun menjawab pertanyaan, sering berawal dari adanya kebiasaan mencemooh di dalam kelas.
Kondisi pembelajaran menjadi tidak kondusif dan monoton. Siswa lebih memilih diam daripada aktif mencar ilmu sebab ialah khawatir mendapatkan cemoohan dari temannya. Siswa sering merasa kurang percaya diri untuk melakukan aktivitas mencar ilmu yang dinamis.
Bahkan siswa menjadi enggan dan malu jika menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya. Keengganan siswa bertanya maupun menjawab pertanyaan, sering berawal dari adanya kebiasaan mencemooh di dalam kelas.
Baca : Mengapa Siswa Enggan BertanyaLebih parah lagi, kebiasaan buruk siswa suka mencemooh akan membunuh kreativitas siswa dalam belajar.
Suasana psikologis siswa yang tidak menguntungkan ini telah mengakibatkan pertanyaan yang diajukan guru sering melayang dan tergantung di awang-awang. Tidak mendapatkan tanggapan. Begitu pula suruhan guru untuk bertanya jika ada bahan pelajaran yang samar-samar atau tidak dimengerti siswa.
Guru sebagai pengelola pembelajaran harus berupaya keras untuk meredakan kebiasaan mencemooh siswa selama pembelajaran. Salah satu upaya meredam budaya cemooh ialah membuat perjanjian terlebih dahulu dengan siswa sebelum memulai pelajaran. Siapa yang mencemooh temannya akan diberi eksekusi oleh guru.
Langkah tersebut perlu dipelihara dan dikontrol oleh guru waktu demi waktu selama proses pembelajaran berlangsung. Guru perlu menjamin semoga siswa yang aktif bertanya maupun mengajukan pertanyaan bebas dari cemoohan temannya.
Dalam melakukan hal ini, guru perlu memperhatikan seluruh isi ruangan dikala mengajukan pertanyaan. Kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mengacungkan telunjuk untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Berikan jaminan jika mereka keliru atau salah menjawab tidak dimarahi guru maupun dicemooh oleh temannya.
Begitu pula jika ada siswa yang mengacungkan tangan ingin mengajukan pertanyaan. Guru melindungi siswa tersebut dengan mengatakan pementingan pada temannya semoga tidak mencemooh siswa yang bertanya.
Sebenarnya, jaminan untuk tidak mencemooh temannya justru dimulai dari semua siswa di dalam kelas. Siswa perlu menjaga suasana mencar ilmu semoga menarik dan menggairahkan dengan menghilangkan kebiasaan mencemooh dalam pembelajaran berlangsung.
Dalam melakukan hal ini, guru perlu memperhatikan seluruh isi ruangan dikala mengajukan pertanyaan. Kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mengacungkan telunjuk untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Berikan jaminan jika mereka keliru atau salah menjawab tidak dimarahi guru maupun dicemooh oleh temannya.
Begitu pula jika ada siswa yang mengacungkan tangan ingin mengajukan pertanyaan. Guru melindungi siswa tersebut dengan mengatakan pementingan pada temannya semoga tidak mencemooh siswa yang bertanya.
Sebenarnya, jaminan untuk tidak mencemooh temannya justru dimulai dari semua siswa di dalam kelas. Siswa perlu menjaga suasana mencar ilmu semoga menarik dan menggairahkan dengan menghilangkan kebiasaan mencemooh dalam pembelajaran berlangsung.
Baca juga : Bertanya dan Mengajukan Pertanyaan
Demikian sekadar bahan diskusi dan alternatif meredakan budaya mencemooh dalam pembelajaran berlangsung.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Upaya Meredakan Budaya Cemooh Dalam Pembelajaran"