Upaya Guru Dalam Mencapai Target Materi Pelajaran
Upaya guru dalam mencapai sasaran materi pelajaran – Bukan lagi menjadi suatu rahasia di kalangan guru. Sering guru mengeluh mana kala ujian tengah semester (UTS) atau ujian semester (US) sudah di ambang pintu.
Apa keluhan yang paling sering dikemukakan guru? Penyampaian materi pelajaran kepada siswa tidak mencapai target. Ujian sudah akrab sementara materi yang akan disampaikan dan pelajari siswa masih banyak.
Program pembelajaran yang telah disusun sedemikian rupa di awal semester tidak tepat waktu. Lalu, apa yang biasa dilakukan guru untuk mencapai sasaran penyampaian materi pelajaran kepada murid? Jalan pintas!
#Cara instan mencapai sasaran materi pelajaran
Materi ujian tengah semester mencakup kompetensi dasar hingga pertengahan semester. Begitu pula ujian semester, mencakup semua materi yang diberikan pada semester bersangkutan.
Jika materi pelajaran tidak hingga pada sasaran kompetensi dasar yang ditetapkan maka dikhawatirkan siswa tidak mampu menjawab soal ujian dengan baik. Apa yang dilakukan guru untuk mengatasi kondisi ibarat ini?
Dengan setengah hati dan penuh keraguan, guru mengambil cara instan atau jalan pintas. Misalnya:
1.Memberi salinan (kopian) cuilan materi pelajaran yang masih tersisa kepada setiap siswa.
2.Menugaskan siswa untuk merangkum isi buku pada cuilan materi yang tidak sempat diberikan guru.
3.Memberikan kisi-kisi soal UTS atau US kepada siswa untuk dipelajari sendiri di rumah
4.Memberi perhiasan jam belajar kepada siswa setelah pembelajaran regular berakhir.
#Siswa menjadi terbebani
Mengapa guru setengah hati atau ragu dalam melakukan cara instan tersebut? Guru sudah memahami dan memaklumi, cara tersebut bergotong-royong akan membebani siswa. Di sisi lain, guru juga merasa bersalah karena tidak mencapai sasaran penyampaian materi pelajaran seratus persen.
Guru sudah memahami sendiri bagaimana karakter maupun tipe belajar murid-muridnya. Jangankan mempelajari secara mampu bangun diatas kaki sendiri materi yang belum dipelajari di sekolah. Materi yang sudah diajarkan dengan baik belum tentu mampu dikuasai dengan baik oleh siswa.
Boleh jadi jalan pintas yang dilakukan guru sudah mengatasi sebagian keluhan guru untuk sementara. Bagaimana dengan keluhan siswa?
Di balik cara instan dilakukan guru mencapai sasaran penyampaian materi pelajaran, ternyata mengakibatkan beban bagi sebagian siswa. Terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar dan memiliki motivasi belajar rendah. Bahkan beban itu tidak hanya dialami oleh siswa, orang amis tanah siswa adakala ikut memikul beban tersebut.
Cara guru mencapai sasaran penyampaian materi pelajaran, tak mampu dipungkiri telah menambah banyak kiprah siswa di rumah. Tugas dan pekerjaan rumah siswa semakin menumpuk.
Masih untung bagi anak yang memiliki kesadaran berguru yang tinggi. Anak yang kurang mampu memahami materi pelajaran tanpa penjelasan guru, boleh jadi tidak ambil pusing dengan cara guru tersebut.
#Kendala sasaran penyampaian materi pelajaran
Sebenarnya para guru sudah menyusun acara semester sebaik mungkin. Semua perangkat mengajar yang diharapkan sudah di menej dengan hati-hati pada awal semester.
Penyesuaian alokasi waktu sudah dilakukan berdasarkan kalender akademik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Pendek kata, guru mata pelajaran sudah menganalisis materi pelajaran, menyusun atau menganalisa silabus materi pelajaran dengan cermat, menyesuaikan alokasi waktu setiap standard kompetensi dengan waktu efektif yang tersedia dalam semester bersangkutan berdasar kalender akademik.
Tidak ada yang kurang dilakukan guru. Lalu dimana masalahnya? Apa yang menjadi hambatan dalam mencapai sasaran materi pelajaran? Berikut yaitu catatan penting berkaitan dengan hambatan tersebut!
1.Siswa bukanlah benda mati
Persiapan dan perencanaan yang disusun sedemikian rupa oleh guru boleh jadi menghadapi hambatan dalam pelaksanaannya di kelas. Yang dihadapi guru bukan benda mati melainkan kumpulan individu yang heterogen dengan aneka karakter.
Itu berarti mustahil seorang guru menyesuaikan keinginannya, persis ibarat persiapan dan perencanaan yang tertulis dalam perangkat mengajarnya.
Sebagai gambaran sederhana, adakala saat memulai dan membuka pelajaran saja sudah menyita sekian menit waktu yang tersedia. Mulai dari membenahi kelas atau mengatur siswa hingga membuka pembelajaran. Fakta ini sungguh tidak mampu terelakkan oleh seorang guru dalam pembelajaran.
Selain itu, kiprah guru tidak terbatas untuk mengajar, memperlihatkan materi pelajaran di dalam kelas. Tugas guru yang lebih luas yaitu mendidik dan ini butuh waktu yang tidak mampu ditetapkan dalam perangkat mengajar.
2.Kegiatan di sekolah dan acara lainnya
Meskipun acara dan kalender akademik sekolah sudah disusun di awal tahun pelajaran. Kenyataannya masih sering terjadi kegiatan-kegiatan yang bersifat mendadak atau insidentil. Mau atau tidak acara ini mengganggu hari efektif dalam perangkat mengajar.
Kegiatan di sekolah maupun acara di lingkungan pemerintah setempat sering mengharuskan sekolah atau siswa dan guru untuk mengikutinya. Kegiatan tersebut telah menyita waktu efektif pembelajaran sehingga berdampak pada pencapaian sasaran penyampaian materi pelajaran.
Di pihak guru mata pelajaran, sering guru mendapatkan kiprah luar sehingga mau tidak mau waktu efektif dalam acara terganggu. Memang, guru sertifikasi harus mengganti jam efektif yang ditinggalkan dengan alasan dinas luar dan alasan lain ibarat karena sakit, keperluan lain dan sebagainya.
Namun penggantian waktu tersebut diyakini tidak akan efektif untuk mengejar ketertinggalan materi pelajaran. Bagi siswa yang rendah motivasi belajarnya, cara ini justru menjadi beban bagi mereka.
3.Kelalaian dalam perhitungan hari efektif
Akhir-akhir ini semakin banyak hari besar nasional selain dari hari minggu. Banyaknya hari libur nasional yang jatuh selain dari hari minggu akan mempengaruhi upaya guru dalam mencapai sasaran penyampaian materi pelajaran.
Kekhilafan dalam menghitung hari efektif ketika menyusun acara semester bukan hal mustahil terjadi. Sebagai manusia biasa guru akan memiliki sifat lalai dalam mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran. Keadaan ini akan mempengaruhi pencapaian sasaran penyampaian materi pelajaran di ruang kelas.
#Upaya alternatif dari guru
Kegiatan sekolah dan acara lainnya di lingkungan pemerintah setempat, tidak mampu dielakkan oleh pihak sekolah maupun guru. Guru mustahil menghindari terkendalanya pembelajaran pada hari efektif karena acara penting tersebut.
Yang mampu dilakukan guru yaitu meminimalisir dampak acara mendadak dengan aneka macam solusi. Tujuan upaya guru yaitu mengefektifkan pencapaian sasaran materi pelajaran. Oleh sebab yaitu itu ada beberapa alternatif upaya yang mampu dilakukan guru:
1.Menganalisa kalender akademik
Pada awal semester, guru sudah menganalisa kalender akademik secermat mungkin. Begitu pula dalam melakukan penghitungan hari berguru efektif satu semester. Jika pada kalender akademik banyak terdapat hari libur nasional maupun acara sekolah, cadangan minggu efektif harus ditingkatkan dari sebelumnya.
2.Mengekstrak materri pelajaran
Meningkatkan cadangan minggu efektif beresiko terhadap alokasi waktu setiap kompetensi dasar yang ada. Mau tidak mau alokasi waktu juga dikurangi, namun jabaran materi pelajaran pada kompetensi dasar tersebut lebih disederhanakan (diekstrak). Mengekstrak bukan berarti mengurangi materi pelajaran melainkan memilih materi esensial dalam satu standar komptensi.
3.Mengefektifkan metode mengajar
Mengefektifkan metode mengajar mengandung pengertian mengefisienkan pelaksanaan metode mengajar. Guru perlu menyederhanakan langkah dan penerapan suatu metode sehingga tepat sesuai alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam planning pembelajaran atau persiapan mengajar.
4.Mengontrol penggunaan waktu
Di ruang kelas tersedia jam dinding. Guru juga kebanyakan memakai jam tangan. Dengan memanfaatkan sarana tersebut guru mampu memantau dan mengontrol alokasi pembelajaran sehingga tepat waktu.
Selain cara tersebut, sesungguhnya budaya disiplin menerapkan pembelajaran cukup mendukung tercapainya sasaran kurikulum sesuai alokasi waktu pembelajaran yang sudah disusun dalam persiapan mengajar.
Dapat disimpulkan bahwa sasaran penyampaian materi pelajaran mungkin akan sulit tercapai seratus persen. Namun demikian aneka macam hambatan yang dihadapi mampu diminimalisir melalui upaya kreatif dari guru. Diyakini, para guru sudah dan sedang melakukan upaya tersebut di sekoalh.

Posting Komentar untuk "Upaya Guru Dalam Mencapai Target Materi Pelajaran"