Ingin Jadi Guru Bahasa Inggris, Balasannya Guru Fisika

Ingin jadi guru bahasa inggris, jadinya guru fisika - Sejak kecil saya telah bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Anggapanku waktu itu, guru yakni orang hebat. Guru itu serba tahu karena dapat menjawab pertanyaan murid dan juga pertanyaan dari orangtua.

Ketika kelas 2 sekolah dasar, saya sering datang berkunjung ke rumah guru kelasku. Kebetulan beliau, ibuk Zafridal Tuti, tinggal di rumah pamanku. Untuk sampai ke kawasan tinggal buk guru, saya harus jalan kaki sepanjang 5 kilometer dari rumah orangtuaku.

Menjelang waktu magrib, saya sudah sampai di rumah guruku. Pagi hari saya eksklusif ke sekolah bersama guruku naik angkutan pedesaan. Aku telah mempersiapkan pakaian sekolah dan buku pelajaran untuk esok harinya.

Aku telah menyaksikan sendiri bagaimana seorang guru di sekolah maupun di rumah. Oleh alasannya yakni itu keinginan untuk menjadi guru semakin menggebu-gebu.

Simak : Jadi Guru Itu Menyenangkan

Tamat sekolah dasar saya masuk ke SMP. Aku begitu kagum dengan guru bahasa Inggris. Aku belajar bahasa Inggris bersama ibuk Farida. Dalam fikiranku, ibu Farida yakni seorang guru bahasa Inggris yang fasih dan lancar berbahasa Inggris.

Kemudian di kelas 2 dan 3 belajar bahasa Inggris bersama ibuk Indrawati. Beliau juga sangat mahir berbahasa Inggris sehingga memotivasiku untuk dapat berbahasa Inggris. Motivasi yang kuat membuat saya selalu memperoleh nilai bahasa Inggris yang sangat bagus.

Barangkali, semua itu karena saya sangat menyukai mata pelajaran bahasa Inggris. Begitu pula dengan guru bahasa Inggris, saya sangat menghormati beliau. Itu pula alasan mengapa saya ingin jadi guru bahasa Inggris.

Sampai memasuki sekolah menengah atas, keinginan untuk menjadi seorang guru bahasa Inggris  masih ada. Namun kenyataannya, pilihan bahasa Inggris dikala mengikuti UMPTN tidak lolos. Aku justru lulus pada jurusan Fisika di UNP (waktu itu bernama IKIP Padang).

Ya, mungkin karena di SMA saya belajar di jurusan ilmu Fisika. Aku bersama Saldi Isra (sekarang, anggota Hakim Agung Mahkamah Konstitusi), Hendra Syarifuddin (sekarang ,Wakil Dekan II FMIPA UNP), sama-sama belajar di jurusan ilmu Fisika di SMA.

Fisika itu sangat sulit. Begitu fikiranku dikala hendak memasuki perguruan tinggi tinggi tinggi keguruan di IKIP Negeri Padang. Tidak ada jalan lain selain harus belajar dengan baik selama di kursi perkuliahan, begitu tekadku.

Karena alasan keadaan ekonomi keluarga, saya terpaksa bekerja sambil kuliah. Bekerja apa saja asal mampu menghasilkan uang untuk membantu meringankan beban keuangan orang tuaku.

Kadang-kadang saya bekerja sebagai penjual surat kabar eceran. Bekerja sebagai buruh bangunan. Membantu familiku berjualan dengan mendorong gerobak es.

Simak juga : Keputusan Sang Putra Sulung

Bekerja sambil kuliah mengakibatkan saya tidak mampu merampungkan jadwal strudi tepat pada waktunya. Setelah terlambat satu semester, karenanya saya di wisuda. Dua tahun kemudian, saya berhasil menjadi seorang guru PNS mata pelajaran Fisika.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/