Ayo, Dimulai Dari Diri Siswa Sendiri
Ayo, dimulai dari diri siswa sendiri - Tidak praktis memang, mengajak sobat di sekolah berbuat atau melakukan sesuatu yang baik menurut Anda. Menegur dan melarang sobat yang melakukan kecacatan dan perilaku menyimpang di sekolah. Apalagi permintaan dan teguran ditujukan pada sobat sebaya.
Foto : Mulai dari diri sendiri (pixabay.com)
Jika salah cara mengajak ataupun menegur, atau tidak pada waktu yang tepat. Bisa jadi bumerang bagi Anda sendiri. Boleh jadi sobat Anda merasa tersinggung, bahkan menyerang balik dengan ucapan bernada negatif. Dibilang sok baik, sok alim dan sok lainnya.
Tapi memang begitulah romantika kehidupan sosial pergaulan anak sekolah zaman sekarang. Melakukan hal-hal yang aneh, nyentrik, urakan, dan tampil beda dianggap keren. Corat coret dinding atau kawasan tertentu. Mewarnai seragam sekolah dengan cat semprot sehabis pengumuman ujian nasional dianggap sebagai aksi euforia dan tanda sebagai kenang-kenangan.
Yang memakai cat rambut itu dianggap sebagai mode terkini yang lagi ngetrend. Tak disadari bila tindakan itu memancing pertumbuhan uban di kepala sebelum waktunya. Jangan-jangan, belum usia 30-an sudah banyak tumbuh uban di kepala lantaran yaitu kekeliruan perlakuan terhadap rambut.
Sering melanggar aturan sekolah tidak lagi menyebabkan ketakutan. Bukan peraturan namanya bila tidak mampu dilanggar. Malah merasa bangga bila mampu bermain dengan peraturan sekolah.
Siswa yang tak banyak bicara dianggap kuper (kurang pergaulan). Padahal sudah ada pepatahnya, makin diam makin berisi. Mereka tidak lagi percaya hal demikian. Justru yang tak banyak bicara dibilang tak bakir berbicara atau digelari si bisu. Yang banyak dan bakir bicara dianggap siswa ngetop!
Menyontek dalam ujian sudah menjadi tradisi turun temurun. Tindakan itu jelas merugikan siswa sendiri. Kalaupun mendapatkan nilai ujian cantik lantaran yaitu hasil menyontek, itu tak banyak menolongnya dalam waktu jangka panjang.
Menyontek dalam ujian sudah menjadi tradisi turun temurun. Tindakan itu jelas merugikan siswa sendiri. Kalaupun mendapatkan nilai ujian cantik lantaran yaitu hasil menyontek, itu tak banyak menolongnya dalam waktu jangka panjang.
Baca juga : Usahakan Tidak Menyontek dalam Ujian
Semua perlaku menyimpang itu jangan ditiru. Jika Anda tidak mampu menegur atau menasehati sobat melakukan hal itu. Maka langkah terbaik yaitu memulainya dari diri sendiri.
Memulai untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Inilah yang dimaksud dengan keteladanan. Mengajak sobat ke arah yang baik dengan memberi referensi dan contoh secara nyata.
Memulai untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Inilah yang dimaksud dengan keteladanan. Mengajak sobat ke arah yang baik dengan memberi referensi dan contoh secara nyata.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Ayo, Dimulai Dari Diri Siswa Sendiri"