Upaya Guru Redakan Kebosanan Siswa Dengan Variasi Proses Belajar
Upaya guru redakan kebosanan siswa dengan variasi proses belajar – Hampir semua acara bersifat rutin akan mendatangkan kebosanan. Apalagi acara rutin tersebut berlangsung dalam ruang dan waktu terikat dalam skedul atau jadwal. Pembelajaran di ruang kelas merupakan acuan terdekat berkaitan dengan acara rutin ini.
Mengajar dan berguru diikat oleh program dan alokasi waktu tertentu. Jika rutinitas yang berlangsung bersifat monoton, kebosanan itu akan simpel menyerang, tidak hanya penerima didik, pengajar pun mampu dihinggapi rasa bosan tanpa variasi serta selingan menyenangkan.
Ruang kelas merupakan tempat dimana pandangan siswa dibatasi oleh empat sisi dinding yang kokoh. Siswa akan dikungkung dalam ruangan berbentuk persegi panjang ini. Pandangan siswa terbatas dan diperlukan oleh guru, hanya ke depan kelas atau ke papan tulis.
Jika ada jendela kaca atau kisi-kisi jendela, itu hanyalah sarana untuk mengatur sirkulasi udara dan masuknya baur cahaya matahari sehingga ruangan menjadi terang. Guru akan menegur siswa yang sering melihat ke luar jendela kaca atau pintu kelas saat pembelajaran berlangsung. Kita tidak lagi merasa heran saat siswa lebih senang berguru di luar ruang kelas. Di luar ruangan kelas, siswa merasa lebih bebas memandang situasi lingkungan. Apalagi pekarangan sekolah bernuansa hijau dan sejuk. Lapangan olahraga yang ditumbuhi rumput hijau dan segar bak permadani.
Mereka senang berguru olahraga, keterampilan pertanian dan mata pelajaran lain yang tidak dilaksanakan di ruang kelas. Itu sudah lumrah. Tentu saja, bagi guru tersebut tidak selamanya mengajar di luar kelas itu menyenangkan. Mengelola siswa di luar kelas agak lebih berat jikalau dibandingkan dengan ruangan kelas yang memiliki pembatas.
Meredakan, apalagi menghilangkan kebosanan seseorang atau kelompok orang bukanlah pekerjaan mudah. Begitu pula dalam meredakan kebosanan siswa dalam belajar. Guru sebagai pengelola pembelajaran hanya berusaha untuk melakukan tindakan yang mampu meredakan kebosanan siswa dalam belajar.
Meredakan kebosanan siswa gotong royong akan lebih sulit dilakukan hanya oleh guru semata tanpa pinjaman siswa dalam kelas. Artinya, siswa perlu mengupayakan dirinya untuk meredakan kebosanannya sendiri. Guru hanya menciptakan kondisi dimana siswa mampu berguru penuh semangat.
Kegiatan rutin ibarat berguru di ruang kelas perlu menerapkan contoh variasi proses. Proses berlangsung secara bervariasi di bawah koordinator guru. Dengan adanya variasi proses akan tercipta suasana baru sehingga proses berlangsung tidak monoton dan membosankan.
Apa saja yang mampu divariasikan dalam proses pembelajaran? Struktur pembelajaran, tempat duduk siswa, metode dan stil guru mengajar, model berguru siswa, dan lain sebagainya merupakan perhatian dalam upaya redakan kebosanan belajar.
#Struktur pembelajaran
Variasi struktur pembelajaran mampu diubah-ubah setiap kali pertemuan sehingga tidak membosankan. Semestinya pembelajaran dimulai dengan acara pendahuluan berupa appersepsi dan motivasi. Kemudian acara inti dan berakhir dengan acara penutup berupa kesimpulan pelajaran atau derma tugas.
Jika struktur demikian sudah terasa membosankan, sekali-sekali guru harus berani ‘melanggar’ skedul tersebut. Mungkin memperlihatkan soal-soal peran terlebih dulu. Kemudian acara inti.
#Tempat duduk
Sekali-sekali guru merubah tempat duduk siswa. Pengaturan tempat duduk baru hanya berlaku pada jam pelajaran guru bersangkutan. Sebab, denah tempat duduk sudah diatur permanen oleh guru wali kelas.
#Model belajar
Model berguru bervariasi juga mampu meredakan kebosanan siswa berguru di ruang kelas. Sekali-sekali digunakan model berguru duduk berkelompok mengerjakan peran . Pada saat lain mungkin menggunakan model tutorial sebaya, dimana siswa yang sudah menguasai materi pelajaran mampu mengambarkan pelajaran kepada kelompoknya.
#Stil guru mengajar
Guru memiliki ciri khas dan stil tersendiri dalam menghadapi siswa di ruang kelas. Dua hal ini mampu menciptakan situasi baru sebagai variasi stil mengajar. Karakter otoritas divariasikan dengan demokratis namun tidak serba permisif. Ini menghindari disiplin dan keamanan dalam ruang kelas.
Baca juga : 6 Tips Mengelola Kelas dengan Baik
Karakter guru juga berbeda-beda. Karakter berbeda tersebut akan menghipnotis stil masing-masing guru saat mengajar. Namun demikian, apapun huruf guru yang mengajar, perlu berorientasi pada penciptaan suasana berguru yang tidak monoton. Konon, guru yang memiliki selera humor (sense of humour) dan santai lebih disukai oleh siswa.

Posting Komentar untuk "Upaya Guru Redakan Kebosanan Siswa Dengan Variasi Proses Belajar"