Mengembangkan Budaya Menulis Sejak Dini

Mengembangkan budaya menulis semenjak dini - Tak mampu dipungkiri lagi, kegiatan menulis menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan umat manusia. Hampir semua aktivitas administrasi di lembaga pemerintah maupun swasta memerlukan program menulis sebagai salah satu bentuk komunikasi antar personal.

Bagi kebanyakan orang, menulis menjadi pekerjaan yang tidak sulit. Mereka terampil menulis lantaran yaitu sudah menjadi kebiasaan dalam program rutin sehari-hari. Bahkan menulis menjadi sumber penghasilan utama maupun sampingan. Kenapa tidak? 

Seorang wartawan atau jurnalis media cetak menjadikan menulis sebagai sumber penghasilan. Artinya, dengan pekerjaan tersebut para jurnalis akan menerima penghasilan. Begitu pula penulis atau pengarang buku. Bagaimana dengan blogger atau webmaster? 

Bisa jadi! Menulis melalui media blog sering mendatangkan penghasilan embel-embel bagi seseorang. Siapa pun mampu menerima penghasilan dengan aktivitas blog sesudah menguasai seluk-beluk ngeblog dan menerima uang secara online.

Baca : Paling Mudah Cari Uang di Blog?

Namun tak mampu dinafikan, bagi sebagian orang lagi, menulis itu menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Mengapa? Menulis belum menjadi kebiasaan atau membudaya. Menulis itu menyangkut minat, kebiasaan dan keterampilan. Soal pengetahuan menulis? Sebenarnya, hampir semua orang yang pernah mengenyam pendidikan di lembaga sekolah sudah memiliki pengetahuan tentang menulis. 

Bagaimana menulis menjadi kebiasaan?

Memiliki pengetahuan menulis saja belumlah cukup. Selain minat, kebiasaan dan keterampilan, aktivitas menulis juga berkaitan dengan seni. Dalam menulis juga diharapkan seni tertentu yang diperoleh melalui latihan. 

Nah, kebiasaan menulis tidak tiba dengan sendirinya. Supaya menjadi sebuah kebiasaan atau budaya, aktivitas menulis harus didukung oleh situasi dan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menulis. Selain itu, kebiasaan menulis harus ditumbuhkan semenjak dini.

Pengembangan budaya menulis seiring dengan budaya membaca yang harus diupayakan semenjak dini di lingkungan keluarga. Pada saat anak masih balita, sering meminta pensil dan buku kakaknya yang sedang belajar. Atau mencorat-coret buku kakaknya. 

Ini menyampaikan adanya kemauan dan impian untuk memalsukan kebiasaan kakaknya yang sering ia lihat menulis. Sebagai orang tua, perlu jeli melihat prilaku sang balita sehingga perlu menyediakan alat tulis khusus.

Menyediakan papan tulis kecil di rumah merupakan langkah faktual untuk menyebarkan kemauan anak untuk menulis. Anak didorong untuk menulis apa saja sesuai dengan fikiran mereka. 

Tentunya, sekali-kali tidak melakukan pelecehan terhadap ukiran pena anak. Justru sumbangan pujian akan menjadi semangat untuk anak melakukan menulis sesuatu yang terppikir olehnya.

Pengembangan budaya menulis sejak dini akan mengantarkan anak menjadi orang yang gemar menulis sesuai hobi mereka. Kelak, saat menjadi mahasiswa mereka tak lagi sekadar mencontek materi untuk presentasi perkuliahan. 

Lebih penting lagi mereka tidak lagi kebingungan menulis skripsi. Memasuki dunia kerja, mereka tak lagi kesulitan dengan program menulis. Semoga!

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/