Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran - Sebuah ruang kelas tidak berarti apa-apa tanpa adanya dinamika pembelajaran di dalamnya. Kelas hanyalah sebuah kawasan atau ruang yang dibatasi empat sisi dinding. Diisi oleh seorang pengajar dan sekian murid yang duduk melipat tangan di meja. Atau diisi oleh siswa yang berbuat sesuka hati tanpa sanggup dikendalikan oleh guru yang sedang berada di dalamnya.

Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Dinamika proses pembelajaran berangkat dari pemberdayaan semua sumberdaya yang ada di dalam kelas. Sumberdaya dimaksud antara lain; guru (pengelola pembelajaran), siswa (objek sekaligus subjek pembelajaran), sarana dan fasilitas kelas, dan lain sebagainya.

Sumberdaya pembelajaran akan membuat dinamika pembelajaran menjadi menggairahkan. Guru merasa senang dalam mengajar, siswa merasa agresif mendapat materi pelajaran. Jadilah ruang kelas sebagai ruang potensial bagi siswa dalam memperoleh pengalaman belajar.

Pembelajaran berkualitas

Di ruang kelas terjadi proses berguru dan mengajar. Ada beberapa komponen agar proses ini berlangsung, yaitu guru, siswa, kurikulum dan pembelajaran. Guru menempati posisi sentral alasannya akan mengelola semua komponen yang ada.

Guru tidak berarti apa-apa tanpa ada siswa di ruang kelas. Siswa yaitu subjek sekaligus objek yang belajar. Untuk mencapai tujuan dari berguru diperlukan kurikulum dan dioperasikan dalam bentuk pembelajaran.

Sesungguhnya dalam pandangan siswa tidak ada bedanya antara guru sertifikasi dengan yang tidak disertifikasi. Juga tidak penting guru itu berijazah diploma atau sarjana. Guru honorarium atau guru pegawai negeri.

Sebaliknya, justru siswa memandang guru dari bagaimana cara menjalankan pembelajaran yang berkualitas. Menyenangkan dan memuaskan mereka.

Guru yang terampil mengajar akan membuat pembelajaran terasa berkualitas. Mampu membuat siswa berguru penuh semangat meskipun adakala materi pelajaran terasa agak sulit bagi siswa.

Kadang-kadang juga siswa merasa seperti waktu terlalu cepat berjalan. Waktu terasa cepat berjalan alasannya mereka keasyikkan belajar. Siswa merasa telah terbius oleh guru sehingga siswa tidak lagi mengingat-ingat waktu berakhirnya jam pelajaran.

Belajar dan bereksperimen

Mampukah guru memenuhi semua itu? Tentu saja harus sanggup kendatipun tidak simpel mewujudkannya. Guru yang berjuluk pendidik profesional apalagi.

Harus berguru dan mau bereksperimen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Tujuannya untuk berguru bagaimana cara mengajar yang baik.

Guru dituntut mau dan mempunyai kesempatan untuk melakukan eksperimen berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dalam konsep pendidikan modern dikenal dengan istilah penelitian tindakan kelas (PTK).

Dilakukan secara sanggup bangun diatas kaki sendiri dan atas inisiatif sendiri sehingga hasil penelitian benar-benar mencapai sasaran. Penelitian ini tidak sanggup direkayasa, baik data maupun prosesnya.

Memperbaiki kualitas pembelajaran harus dimulai dari kesadaran adanya kekurangan dalam menjalankan pembelajaran. Tidak ada guru yang sempurna dan selalu berhasil  melakukan pembelajaran.

Sebab, yang dihadapi guru bukan benda mati yang sanggup diutak-atik seenaknya. Justru yang dihadapi yaitu individu yang sedang berkembang dan mencari jati diri. Siswa yang penuh dengan dinamika kehidupan dunia remaja.

Sekali-sekali melakukan jajak pendapat dengan peserta didik menjadi langkah yang baik. Kemudian  bersedia dikritik dan disanggah oleh siswanya atas kekurangan dalam mengajar. 

Berangkat dari hal ini  guru berusaha mendata dan mengagendakannya. Berdasarkan jadwal inilah guru berpijak untuk memulai usaha memperbaiki pelayanan terhadap siswa dalam proses berguru mengajar.


Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran"