Trik Supaya Anak Bersemangat Mencar Ilmu Di Rumah

Trik semoga anak bersemangat belajar – Barangkali Anda termasuk orang renta yang merasa risau dengan kebiasaan anak dikala di rumah. Jangankan mengulang pelajaran, membuka buku pelajaran saja anak sudah malas. Paling banter anak membuka buku dan mengulang pelajaran hanya tatkala ada ulangan di sekolah.

Anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain. Lebih suka duduk berlama-lama menonton televisi. Atau asyik dengan gadget yang dimimilikinya. Anak seakan kurang agresif untuk berguru di rumah. 

Kalau sudah begitu maka pantas kita sebagai orang renta merasa kawatir dengan prestasi berguru anak. Ini tak mungkin dibiarkan begitu saja jikalau tak ingin lebih parah lagi.

Usia sekolah paling asyik untuk bermain

Sebagai orang renta kita telah memaklumi kalau usia anak sekolah memang masa yang paling asyik untuk bermain bagi anak. Bermain bersama teman atau asyik dengan permainan yang tersedia di gadget yang dimiliki anak.

Toh, kita dulunya juga mengalami hal sama. Barangkali cara dan jenis permainan yang berbeda mengingat dulunya belum banyak gangguan untuk berguru di rumah. Senang bermain daripada belajar. Bermain artinya pekerjaan menyenangkan hati. Belajar itu akan menguras otak untuk berpikir.

Tapi itu dulu! Tantangan dan hambatan untuk berguru belum sedahsyat sekarang. Beban berguru anak kini jauh lebih berat. Waktu berguru untuk anak kini lebih banyak. Bahkan terkesan seakan tidak ada waktu bermain untuk anak sekarang.

Bagaimana semoga anak bersemangat belajar?

Apakah kita harus lebih banyak marah menghadapi anak yang malas dan tidak bersemangat mengulang pelajaran di rumah? Tentu saja tidak perlu menyerupai itu. Apakah kita harus rajin menyuruh mereka untuk mau belajar? Barangkali sekadar menyuruh tidak akan efektif.

Yang dibutuhkan untuk menghadapi anak yang tidak bersemangat berguru di rumah yakni strategi atau siasat yang lebih sering kita dengar sebagai trik. Oleh karena itu tidak ada salahnya jikalau kita baca cara berikut ini sampai selesai:

1.Ciptakan kondisi semoga anak belajar

Bila orang renta berusaha untuk membuat kondisi dimana memungkinkan anak untuk membuka buku pelajaran atau mengulang pelajaran. Itu suatu upaya kecil yang berdampak besar terhadap kemauan anak untuk belajar. Misalnya;

• ikut merapikan dan menata ruang berguru anak menjadi lebih menyenangkan.

• Ikut menghias meja berguru anak.

• Menggunakan lampu berguru yang menarik perhatian anak.

•  dan lain-lain.

Lebih lanjut mungkin ada baiknya dibaca juga: Menciptakan Suasana Belajar Kondusif di Rumah

2.Menyediakan sarana dan akomodasi berguru yang dibutuhkan anak

Anak biasanya akan terdorong untuk mau berguru jikalau sarana berguru dan akomodasi pendukung lainnya tersedia di ruang belajar. Sarana berguru itu sangat mengasyikkan bagi mereka sehingga mau tak mau harus membuka buku pelajaran.

Fasilitas yang tak kalah pentingnya yakni menyediakan minuman ringan menyerupai teh manis, dan minuman kesukaan anak lainnya. Begitu pula camilan sebagai cemilan dikala anak sedang belajar. Namun demikian perlu diingat bahwa cara ini tidak dilakukan terus menerus sehingga mampu jadi anak mau berguru jikalau ada masakan dan minuman ringan.

3.Memberi penghargaan (reward)

Penghargaan atau reward berfungsi sebagai motivasi ekstrinsik. Misalnya jikalau anak rajin berguru dan berprestasi akan dikasih hadiah menarik bagi anak. Yang paling penting bagi anak bukan benda atau materi penghargaan. 

Yang sangat berpengaruh yakni cara orang renta dalam memperlihatkan sesuatu penghargaan kepada anak. Seolah-olah ada seremonial dikala mereka mendapat hadiah.

4.Mendampingi anak belajar

Mendampingi anak berguru bukan berarti hanya untuk mengawasi anak dikala mereka belajar. Paling elok jikalau orang renta mampu membantu merampungkan problem berguru anak. Sugesti dan kalimat motivatif sangat penting artinya bagi anak dikala mereka sedang berguru di rumah. Simak juga: Pentingnya Mendampingi Anak Belajar di Rumah

5.Kontinyu dan konsisten

Memberi dorongan cara di atas dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Semakin bersemangat anak mengulang pelajaran maka tindakan orang renta semakin dipertegas dan dilanjutkan. 

Akibatnya anak benar-benar percaya pada orang renta bahwa orang tuannya benar-benar mendukung dirinya untuk berguru dan berprestasi di sekolah.

Itulah 5 trik buat orang renta agar anak bersemangat berguru di rumah. Trik ini mampu disempurnakan oleh orang renta dengan mempertimbangkan abjad anak masing-masing. 

Karena anak memiliki abjad berbeda satu sama lainnya sehingga dibutuhkan modifikasi lebih lanjut trik ini. Mudah-mudahan trik ini mampu menumbuhkan budaya berguru anak di rumah.Terima kasih.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/