Konsep Pendidikan Anak Di Lingkungan Keluarga
Konsep pendidikan anak di lingkungan keluarga – Pendidikan yakni ladang investasi terbesar dalam membangun insan seutuhnya. Sentuhan pendidikan diyakini akan mampu membentuk sumberdaya manusia (human resources) yang berkualitas. Dalam batasan ini yakni insan yang sehat jasmani, cerdas pikiran dan berbudaya baik.
Pendidikan anak dalam keluarga besar (matrapendidikan.com)
Manusia yang sehat jasmani, jarang mengalami sakit atau paling tidak, tidak praktis terkena penyakit. Ini membuat mereka lebih berpeluang untuk aktif, kreatif dan produktif dalam dunia kerja. Dalam jasmani yang sehat akan terdapat pikiran yang sehat dan cerdas untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
Namun kecerdasan pikiran saja belumlah cukup jikalau tidak didukung oleh kecerdasan kepribadian. Pribadi yang cerdas akan mengemuka dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang baik. Menyenangkan orang banyak dan bukan sebaliknya. Selalu menyusahkan orang lain, bahkan menyusahkan anggota keluarganya sendiri.
Namun kecerdasan pikiran saja belumlah cukup jikalau tidak didukung oleh kecerdasan kepribadian. Pribadi yang cerdas akan mengemuka dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang baik. Menyenangkan orang banyak dan bukan sebaliknya. Selalu menyusahkan orang lain, bahkan menyusahkan anggota keluarganya sendiri.
Peranan keluarga dalam pendidikan anak
Ada 3 komponen yang berperan dalam pendidikan anak. Pendidikan di lingkungan keluarga, lembaga sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat. Peranan lingkungan keluarga sangat besar terhadap proses pendidikan anak.
Meskipun tidakl memiliki struktur kurikulum sebagaimana lazimnya lembaga sekolah, lingkungan keluarga dipercaya menjadi pondasi yang besar lengan berkuasa bagi pendidikan anak. Hal ini cukup beralasan, anak lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga. Keadaan ini menjadi dikala yang tepat untuk menenamkan nilai-nilai karakter, kecerdikan pekerti dan tingkah laku yang baik bagi orang tua.
Kedua orang renta atau orang cukup umur lainnya di rumah tangga akan menjadi pendidik pertama. Masalahnya adalah, apakah kedua orang renta mampu memainkan peranannya sebagai pendidik pertama yang patut diteladani.
Selain itu, waktu anak lebih banyak di lingkungan keluarga jikalau dibanding dengan lingkungan lainnya. Oleh karena itu pendidikan di lingkungan keluarga berperan sangat strategis dalam pembentukan abjad dan kecerdikan pekerti mulia.
Pola pendidikan keluarga
Pendidikan di lingkungan keluarga akan mengikuti pola-pola tertentu. Namun demikian pola pendidikan masing-masing keluarga dipengaruhi oleh hal berikut ini:
1.Karakter orang tua Pola pendidikan di lingkungan keluarga dipengaruhi oleh abjad orang tua. Karakter ini meliputi nilai-nilai filosofis dan budaya yang dianut oleh orang tua. Nilai-nilai ini besar lengan berkuasa besar terhadap corak dan warna pendidikan anak di rumah tangga.
2.Pendidikan orang tua Pendidikan orang renta akan menentukan sejauh mana keterlibatan orang renta dalam mendidik anak di rumah tangga. Jika pendidikan orang renta belum memadai maka tanggung jawab pendidikan anak lebih diserahkan pada lembaga sekolah.
Namun sebaliknya, orang renta yang mendapatkan pendidikan yang cukup memadai lebih banyak keterlibatannya dalam pendidikan anak di rumah tangga. Lebih memungkinkan untuk mendampingi anak mencar ilmu di rumah sehingga berpeluang untuk memacu prestasi mencar ilmu anak di sekolah.
3.Pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani Kepedulian orang renta terhadap pemenuhan kebutuhan anak meliputi kuliner dan minuman yang halal, sehat dan bergizi. Dengan memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan tuntunan agama akan membuat anak menjadi sehat jasmani, berpikir cerdas dan berkepribadian yang baik.
Tiga faktor ini akan ikut mewarnai bagaiamana pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Pola pendidikan di lingkungan keluarga yang kondusif akan mengakibatkan anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Maka kiprah lembaga lain selain keluarga tidak menjadi lebih berat mengurus anak tersebut.
Beberapa budaya baik dalam keluarga
Lingkungan keluarga perlu menumbuhkembangkan budaya-budaya baik dalam keluarga dalam pembentukan abjad anak. Misalnya,
1.Budaya ibadah
Budaya beribadah di rumah tangga menyampaikan adanya kesadaran akan pendidikan rohaniah dan mental spiritual. Pendidikan ini akan membentuk nilai keimanan dan ketaqwaan pada anak. Budaya ini tidak mampu diterapkan melalui keyakinan belaka, melainkan melalui pola dan keteladanan orang tua.
Ketika orang renta berharap anaknya taat beribadah maka orang renta perlu melakukannya terlebih dulu sehingga anak dengan praktis mencontoh kebiasaan orang renta da;lam beribadah.
2.Budaya membaca dan menulis
Budaya membaca di rumah tangga akan menumbuhkan kebiasaan anggota keluarga untuk selalu mencari dan menggali ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Dan tentunya menjadi komplit bila diikuti dengan budaya menulis. Menulis yakni kegiatan berkomunikasi dengan orang lain melalui bahasa tulisan. Gagasan dan ide anak akan mampu dicurahkan melalui bahasa tulis.
3.Budaya hemat
Berhemat dalam keluarga bukan berarti melatih sikap pelit dan kikir. Konsep hemat dalam lingkungan keluarga yakni memnggunakan segala sesuatunya sesuai kebutuhan. Jika melewati kebutuhan berarti tindakan mubazir dan sia-sia. Ini mampu dibudayakan melalui kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga sehari-hari.
4.Budaya disiplin
Budaya disiplin dalam lingkungan keluarga terutama sekali perkara disiplin waktu. Namun dalam hal ini juga menyangkut penggunaan waktu sebaik mungkin sehingga tidak terbuang sia-sia. Pembiasaan diri anggota keluarga terlihat dari bagaimana anggota keluarga menyusun skedul kegiatan harian. Sekedul harian di rumah untuk orang renta berbeda dengan anak. Anak lebih terfokus pada kegiatan belajar, bermain, melaksanakan ibadah dan lain sebagainya.
5.Budaya komunikasi
Tempat curhat yang paling baik yakni bersama orang tua. Tentu tidak semua hal yang mampu dibicarakan dengan kedua orang tua. Namun paling tidak kedua orang renta menyediakan waktu dan membuka diri untuk mendapatkan cerita, keluh-kesah, serta hal lain yang mungkin diceritakan anak.
Komunikasi antara orang renta dan anak sangat penting ditumbuhkembangkan. Membangun komunikasi yang baik mampu dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, saat makan malam bersama, berkunjung ke tempat hiburan atau ke bar pada waktu liburan.
Bagi yang berjauhan antara orang renta dan anak, komunikasi lewat fasilitas mobile sangat berarti banyak dalam membangun budaya komunikasi. Boleh juga melalui media sosial yang ada mirip facebook, twitter, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Lingkungan keluarga berperanan penting dalam memabangun pendidikan anak. Orang renta menjadi pendidik pertama dan utama dalam mengembangkan nilai abjad yang baik. Oleh karena itu pola dan suri tauladan kedua orang renta menjadi hal yang tak mampu dipisahkan dalam mendidik anak di rumah tangga.

Posting Komentar untuk "Konsep Pendidikan Anak Di Lingkungan Keluarga"