Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Untungkah Jikalau Ada Siswa Bandel Di Sekolah (?)

Untungkah bila ada siswa bandel di sekolah (?) – Siswa yang melakukan tindakan menyimpang dikala belajar. Atau melanggar hukum dan disiplin sekolah. Sering dianggap sebagai anak yang bandel atau nakal. 

Anak yang mendapatkan label ini sering menjadi bahan gunjingan guru di ruang atau kantor majelis guru. Ada guru yang merasa kesal dan menumpahkannya berapi-api dikala jam istirahat di kantor. 

Namun ada pula yang sengaja mendiamkannya, menyerupai tak terjadi apa-apa, tidak mendapatkan dilema berarti dikala mengajar di ruang kelas. Mungkin karena khawatir akan dianggap sebagai guru yang kurang bisa menguasai siswa dalam mengajar.

Untungkah bila ada siswa bandel di sekolah  Untungkah Jikalau Ada Siswa Pembangkang Di Sekolah (?)

Fenomena siswa nakal atau bandel di sekolah merupakan hukum kausal. Ketika siswa mengatakan perilaku menyimpang maka dikala itu pula akan terungkap apa penyebab mereka melakukan hal itu. 

Ada faktor tertentu yang mendorong siswa mengatakan perilaku indisipliner. Dan, ternyata penyebabnya bukan semata-mata berasal dari dalam diri siswa.

1.Strategi dan contoh pembelajaran yang tidak tepat

Siswa yang melakukan tindakan menyimpang bukan mustahil bersumber dari strategi dan contoh pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru tidak sesuai dengan abjad akseptor didik. 

Pola pembelajaran tidak mengakomodasi semua kondisi kemampuan siswa dalam menyerap bahan pelajaran.

Oleh sebab adalah itu guru perlu berusaha menyesuaikan strategi dan contoh pembelajaran dengan abjad siswanya sendiri. Strategi pembelajaran itu sebetulnya bukan atas kemauan guru melainkan didsari oleh kondisi dan abjad akseptor didik yang dihadapi.

2.Kurang meratanya perhatian terhadap siswa

Ada kecenderungan guru untuk lebih memperhatikan siswa yang memiliki kelebihan dalam belajar. Misalnya siswa yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan. Siswa yang mendukung terlaksananya pembelajaran guru, siswa yang duduk di penggalan depan, dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan siswa lain yang kebanyakan bersikap pasif? Bersikap tidak peduli dengan pembelajaran yang sedang berlangsung? Mereka lebih banyak mendapatkan teguran dan sindiran ketimbang perhatian belajar. Justru mereka ini cenderung ingin mencari perhatian dengan cara mereka sendiri.

3.Pendekatan monoton terhadap siswa

Dari sekian murid yang dihadapi dalam satu kelas. Tidak semua yang mengalami suasana psikologis yang kondusif. Di antara siswa ada yang mengalami kegalauan psikologis. Mengalami dilema interen yang kurang terdeteksi pleh guru.

Menghadapi siswa demikian, guru sering melakukan pendekatan disiplin belajar. Setiap kesalahan yang dilakukan siswa selalu dihadapkan dengan butir-butir disiplin kelas dan sekolah. Pendekatan ini dinilai monoton dalam menyikapi gangguan mencar ilmu oleh siswa.

Padahal sebetulnya siswa juga ingin dilakukan pendekatan psikologis dalam bentuk hubungan keakraban antara guru dengan siswa. Pendekatan ramah anak kiranya cukup efektif untuk melibatkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

Pemecahan masalah

Usia anak SMP adalah usia dimana mereka merasa menuju taraf kedewasaan. Sementara usia SMU merasa sudah terpelajar balig cukup logika dan ingin diperlakukan sebagaimana orang terpelajar balig cukup logika lainnya. Kondisi ini perlu dipahami oleh semua guru biar tidak terjadi kontradiksi sikap.

Jika ada tindakan orangtua, guru dan orang yang berada di lingkungannya tidak menghargainya maka nurani mereka akan berontak, memprotes perlakuan orang lain terhadap dirinya.

Di sisi lain guru dan orangtua juga harus memiliki perilaku empati, memahami mengapa siswa berbuat sesuatu yang melanggar hukum sekolah. Apa sebetulnya yang terjadi dengan pikiran dan kepribadian mereka. 

Apakah seratus persen tindakan yang mereka lakukan itu murni dari kepribadian mereka? Atau ada unsur lain yang menyebabkan mereka terdorong untuk melakukan perbuatan menyimpang?

Yang jelas, siswa yang sering dianggap bandel itu bukanlah anak bodoh. Jika mereka anak kurang pandai pasti tak banyak tingkah. Justru anak bandel itu anak yang cerdas. Oleh sebab adalah itu perlu mendapatkan pencerahan yang optimal dari guru, orangtua maupun masyarakat sekitarnya. Mendapat pengarahan yang sesuai abjad masing-masing anak.

Jadi, beruntunglah bila guru sanggup menghadapi dan mengatasi siswa yang dianggap bandel atau nakal di sekolah. Siswa ini juga berpotensi untuk mengalami nasib sukses di masa depan karena mereka memiliki pengalaman mencar ilmu  dan suka sedih mencar ilmu yang bermakna. 

Bukan mustahil mereka ini juga yang akan mengingat jasa guru kelak di kemudian hari. Yang membenarkan apa yang pernah disampaikan guru itu benar semuanya.



Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Untungkah Jikalau Ada Siswa Bandel Di Sekolah (?)"