Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Guru Sebagai Operator Kurikulum

Guru sebagai operator kurikulum – Strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah melibatkan 3 variabel utama. Variabel dimaksud adalah guru, kurikulum dan pembelajaran. Di antara tiga variabel itu, guru menempati posisi strategis. Mengapa dikatakan demikian?

 Strategi pelaksanaan pendidikan di sekolah melibatkan  Guru Sebagai Operator Kurikulum

Guru berfungsi sebagai operator kurikulum yang berlaku. Membaca, memahami, menafsirkan dan menjabarkan isi dan nilai yang terkandung dalam kurikulum pendidikan. Kemudian mentransfer nilai dan isi tersebut kepada siswa melalui proses yang disebut pembelajaran.

Fungsi guru tersebut memerlukan seni, kreativitas dan keterampilan tersendiri. Merancang dan menyusun perangkat pembelajaran sesuai kondisi bersama-sama sehingga aplikabel. 

Melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat pembelajaran yang telah disusun. Kemudian mengevaluasi sejauhmana keberhasilan disain pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dijalankan. Menindaklanjuti hasil penilaian melalui aktivitas remedial dan pengayaan.

Guru bukanlah birokrat pembelajaran melainkan seorang praktisi yang mengoperasikan sebuah kurikulum melalui pembelajaran. Sasarannya adalah penerima didik. Melalui proses pembelajaran dinamis akan terbentuk perubahan pada diri siswa dalam 3 ranah; kognitif, afektif dan psikomotorik. 

Ketiga ranah tersebut harus seimbang, Artinya, hasil suatu proses pembelajaran menyangkut kecerdasan siswa, sikap dan tingkah laku yang baik serta keterampilan dan kecakapan hidup minimal.

Maka pantaslah mengapa sering guru dituding saat prestasi berguru anak tidak memuaskan. Atau, sikap dan tingkah laku siswa (anak sekolah) sering menjengkelkan. Anak bernilai manis tetapi minim keterampilan dan kecakapan hidup. 

Ini tidak mampu dielakkan, meskipun diketahui jikalau kiprah pendidikan itu tidak hanya tergantung pada guru di sekolah.


Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Guru Sebagai Operator Kurikulum"