Strategi Jitu Memulai Acara Mengajar

Strategi jitu memulai program mengajar – Kesan pertama akan menentukan langkah selanjutnya. Konsep ini juga berlaku bagi seorang guru untuk memulai program mengajar di ruang kelas. 

Ilustrasi : taktik sukses mengajar (matrapendidikan.com)

Guru perlu menciptakan permulaan program mengajar yang menarik dan memancing rasa ingin tahu siswa. Keberhasilan guru membuka pelajaran akan berdampak pada proses maupun hasil pembelajaran.

Memulai program mengajar berarti membuka program pembelajaran dengan penuh persiapan. Mempersiapkan kondisi dimana guru akan lancar mengajar dan siswa simpel mendapat pelajaran. 

Namun persiapan dimaksud lebih terfokus pada kondisi psikis siswa sehingga benar-benar siap mengikuti program pembelajaran.

Berikut taktik jitu bagi guru dalam memulai program mengajar:

1.Memusatkan perhatian siswa

Strategi pertama yang dilakukan guru yaitu memusatkan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan dibahas. Guru mampu melakukan demonstrasi atau aksi sederhana di depan kelas. Misalnya saja;

• guru membuka kaca matanya, menunjukkannya kepada siswa,  kemudian memakainya kembali. Aksi guru ini akan mampu menciptakan perhatian siswa terpusat. 

• membuat gambar karikatur sederhana namun menarik di papan tulis. Dan masih banyak teladan lain untuk memusatkan perhatian siswa.

• menulis dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.  Hal ini tergantung bagaimana cara dan penekanan guru dalam menjelaskan tujuan kepada siswa.

Baca : Pentingnya Menguasai Karakter Siswa

2.Mengaitkan informasi

Guru mengaitkan materi pelajaran yang sudah dipelajari oleh siswa sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan dibahas. Atau mampu juga menghubungkan pengalaman hidup siswa sehari-hari dengan materi pelajaran yang akan dibahas. 

Tentunya guru harus menguasai abjad siswa dan lingkungan geografis tempat tinggal siswa. 

Baca juga : Mengapa Kita Dapat Melihat Benda?

3.Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu

Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa pada hakekatnya yaitu memancing rasa penasaran siswa sehingga siswa ingin mengetahuinya. Ingin mengetahui mengapa begini, mengapa begitu. 

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/