Mendidik Anak Dengan Kekerasan, Tidak Masanya Lagi!
Mendidik dengan kekerasan, tidak masanya lagi! – Ketika anak melakukan kesalahan di sekolah. Misalnya, melakukan pelanggaran aturan atau disiplin mencar ilmu di kelas. Siswa sudah pasti akan mendapatkan sanksi dari guru. Hukuman itu tergantung berat atau ringannya pelanggaran yang dilakukan siswa.
Beragam bentuk sanksi yang harus diterima siswa. Mulai dari dikata-katain begini-begitu, dijewer telinga, dicubit bahunya, bahkan ada yang ditampar oleh guru. Siswa pun tidak kuasa berbuat apa-apa, selain mendapatkan sanksi atas kesalahan dibuatnya. Begitu tegas dan kerasnya tindakan pendidikan terhadap anak.
Anak melaporkannya pada orang tua? Jarang yang melaporkan insiden ini pada orang bacin tanah mereka di rumah. Kalau dilaporkan, orang bacin tanah malah menambah sanksi kepada anak. Artinya, anak lebih baik merahasiakan hal ini daripada memberitahu orang bacin tanah di rumah.
Hohoho…itu cerita kuno! Cerita zaman dulu sebelum adanya undang-undang perlindungan terhadap anak. Sekarang tidak zamannya lagi menyerupai itu. Jika anak melakukan pelanggaran terhadap disiplin atau aturan mencar ilmu di sekolah, jangan coba-coba memperlihatkan sanksi kekerasan. Guru mampu ‘dipolisikan’ oleh orang tua.
Jangankan guru, orang bacin tanah siswa sendiri tidak bias lagi berbuat tegas dan keras. Jika orang bacin tanah melakukan tindak kekerasan atau lebih dikenal dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), anak pun berhak mengadukan orang bacin tanah ke pihak berwenang. Bisa jadi anak memenjarakan ayah-bundanya sendiri. Bukan main! Baca juga: Anak Bisa Menjadi Musuh Orang tua
Oleh karena itu, di zaman sekarang tidak masanya lagi guru maupun orang bacin tanah mendidik anak dengan kekerasan. Tegas boleh namun tidak diwarnai kekerasan fisik. Pemecahan duduk kasus pelanggaran disiplin dan aturan mencar ilmu dilakukan melalui konsep pendidikan ramah anak.
Disisi lain, konsep mendidik menyerupai ini justru menjadikan kekhawatiran sebagian pendidik. Anak merasa mendapatkan angin sehingga bukan mustahil mereka bias bertindak sesuka hati, di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Jangan lupa baca: Pendekatan Pendidikan Ramah Anak
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Mendidik Anak Dengan Kekerasan, Tidak Masanya Lagi!"