Hakikat Seni Administrasi Pembelajaran

Hakikat taktik pembelajaran – Pada umumnya guru tidak abstrak lagi dengan istilah strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran. Teori atau pendapat perihal istilah ini sudah banyak dibaca dan diketahui oleh guru maupun calon guru di jenjang sekolah tinggi tinggi tinggi keguruan.

Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa guru maupun calon guru masih mewaspadai apa hakikat masing-masing istilah tersebut. Hal ini terbukti dari kerancuan perangkat mengajar yang telah disusun oleh guru. 

Misalnya, planning pembelajaran yang memuat istilah taktik pembelajaran,pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran.

Kajian sederhana perihal ketiga istilah tersebut dimulai dari hakikat taktik pembelajaran. Pada hakikatnya, taktik pembelajaran merupakan taktik atau siasat yang dilakukan oleh guru sebelum melakukan pembelajaran. 

Siasat tersebut tercetus dalam bentuk tertulis. Inilah yang dikenal dengan perencanaan pembelajaran. 

Baca: Guru Itu Disainer Pembelajaran

Indikator perencanaan yang matang oleh guru harus melibatkan bagaimana karakter siswa, ketersediaan sarana dan prasarana, lingkungan sosial dan budaya setempat. 

Dalam pembelajaran, guru tidak hanya memperlihatkan bahan pelajaran yang sudah ia baca di buku pelajaran atau media lain secara mentah.

Bisa jadi bahan tersebut tidak sesuai dengan unsur-unsur tersebut di atas. Itu sebabnya guru perlu melakukan analisis terhadap bahan pelajaran maupun analisis dalam menetapkan kriteria ketuntasan belajar. 

Mengkaji mana sumberdaya yang tersedia dan mana pula yang belum tersedia. Penelaahan ini akan membantu guru dalam menetapkan taktik pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang lazim dipilih adalah CBSA (cara berguru siswa aktif). Perencanaan dengan taktik CBSA memuat tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, bahan pelajaran yang dijadikan bahan berguru siswa, pendekatan apa yang dilakukan, metode apa yang digunakan, serta alat evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas, hakikat taktik pembelajaran adalah siasat atau taktik tertulis yang disusun oleh guru sebelum melakukan pembelajaran. Strategi ini harus tertuang dalam planning pembelajaran untuk satu kali pertemuan dalam pembelajaran.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/