6 Trik Cerdas Membuat Anak Jadi Pintar

6 Trik cerdas membuat anak jadi pintar – Mempunyai anak  pintar menjadi harapan setiap orangtua. Selain mampu mendatangkan kebanggaan, anak akil diperlukan akan dapat merampungkan kasus hidupnya sendiri. Tentunya sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Anak-anak akil cenderung memiliki kreatif dan mandiri.

Namun dalam praktiknya, mengakibatkan anak pintar tidak semudah mengatakannya. Namun demikian dibutuhkan berbagai trik maupun upaya, terutama oleh orangtua sendiri. Bagaimana trik cerdas membuat anak jadi pintar? Berikut ini ialah beberapa alternatif yang mampu dilakukan oleh orangtua:

1.Jadilah orangtua yang pintar

Menjadi orangtua akil bukan berarti harus berpendidikan tinggi. Berijazah dan bergelar sarjana. Bukan begitu! Akan tetapi mampu menampilkan sikap dan tingkah laku smart di tengah keluarga. 

Dapat membangun komunikasi harmonis, memecahkan kasus yang dihadapi keluarga, religius, dan lain sebagainya.

Anak cenderung meniru sikap dan tingkah laku orangtuanya. Jika orangtua gemar membaca dan menulis,  hobi menambah ilmu pegetahuan, anak akan mencoba mengikutinya secara perlahan-lahan. 

Jika orangtua piawai dalam bergaul dan berkomunikasi, anak akan meniru cara orang tuanya tersebut.

Namun dapat jadi sebaliknya, anak akan berani menyanggah sikap dan prilaku orangtuanya kalau tidak sesuai dengan kebenaran menurutnya sendiri. Anak-anak zaman sekarang memiliki perkembangan cara berpikir yang pesat.  Ini tak luput dari pesatnya perkembangan media informasi.

2.Tanamkan budaya berguru di rumah

Budaya belajar anak di lingkungan keluarga dimulai dari kebiasaan anggota keluarga. Hal ini ditandai dengan kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga di rumah. Misalnya, kebiasaan membaca dan menulis. Tidak begitu sulit menanamkan budaya baca dan tulis pada anak. 

Jika orangtua menyuruh membaca, anak akan sulit untuk menyanggah karena membaca itu sudah diperlihatkan oleh orangtua. Bahwa berguru itu penting dan dapat membuat orang jadi pintar. 

Tentu saja orangtua perlu menyediakan sarana dan akomodasi membaca yang memadai. Misalnya buku bacaan, surat kabar, majalah, computer, laptop serta jaringan internet.

3.Ciptakan lingkungan kondusif

Lingkungan aman  artinya lingkungan yang memungkinkan anak untuk berguru secara optimal. Menggali ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar. Tentu saja ketika anak belajar, anggota keluarga lainnya perlu memperlihatkan dorongan semangat. Tidak ada lagi yang menyetel televisi, radio atau ngobrol yang kencang.

4.Makanan dan minuman yang sehat

Pengertian sehat dalam artikel ini dibatasi pada masakan dan minuman yang baik, halal, dan bergizi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berpengaruh pada perkembangan otak dan kepribadian anak.

5.Perlakuan terhadap anak

Anak bukanlah replika orangtua. Tidak dapat mengakibatkan anak memiliki kecerdasan dan kepribadian persis sama menyerupai orangtuanya. Anak ialah individu yang memiliki potensi tertentu yang mampu tumbuh dan berkembang sesuai lingkungannya. 

Oleh alasannya yaitu ialah itu orangtua perlu memperlakukan anak sesuai usia dan taraf perkembangan berfikirnya. Tidak simpel menyalahkan atau mengkritik anak kalau mereka gagal melakukan sesuatu yang diinginkan orangtua.

6.Tanamkan rasa sosial dan empati

Ini merupakan cara yang tidak simpel untuk dijalankan. Namun demikian orangtua harus berusaha untuk menanamkan rasa sosial dan tenggang rasa kepada anak melalui kepercayaan dan contoh-contoh yang nyata. 

Menolong sahabat yang mengalami kesulitan ialah rasa sosial terhadap sesama manusia. Ikut merasakan kesulitan teman, mirip merasakan dan mengalaminya sendiri. Itu tergolong rasa dan sikap empati.

Dengan 6 trik tersebut di atas diperlukan anak menjadi pintar. Tidak hanya akil di otak namun juga cerdas di hati. Ada keseimbangan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/