Penilaian Proses Dan Hasil Belajar Siswa

Penilaian proses dan hasil berguru siswa - Hasil baik biasanya akan dicapai dengan proses yang baik pula. Asumsi ini juga dipakai dalam acara pembelajaran di sekolah. 

Proses berguru siswa berkualitas akan mendatangkan hasil belajar yang optimal. Artikel ini melanjutkan materi kegiatan penilaian dalam pembelajaran.

Penilaian terhadap proses sering terabaikan mengingat keterbatasan waktu alokasi pembelajaran. Guru lebih cenderung memusatkan perhatian pada evaluasi hasil. 

Indikasinya antara lain seringnya guru menawarkan ulangan harian, sumbangan peran tanpa batas, dan lain sebagainya.

Mengapa siswa berguru hanya jikalau ada ulangan saja? Kembali ke kasus semula, guru lebih cenderung mengedepankan hasil ketimbang proses. Bagi siswa, yang penting mencapai ketuntasan belajar. Jika belum tuntas, adakan remedial sampai siswa mengalami berguru tuntas.

Sudah diketahui bahwa acara evaluasi pembelajaran bersifat kompleks . Ada banyak hal yang hendak diukur dan dinilai. Aspek kognitif (intelektual), kognitif (sikap dan tingkah laku) serta psikomotorik (keterampilan dan kecakapan hidup) pada individu siswa.

Tidak itu saja, evaluasi terhadap proses maupun hasil berguru sanggup dijadikan sebagai indikator keberhasilan guru. Proses bagus, hasil memuaskan, menandakan seni manajemen dan metode yang dipakai sudah tepat.

Penilaian terhadap proses berguru siswa dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu. Contoh, instrument evaluasi unjuk kerja akan menawarkan kemampuan dan pengalaman siswa dalam melaksanakan suatu eksperimen/demonstrasi.

Tentu saja, perlu adanya keseimbangan antara penilaian proses dan hasil berguru siswa. Dengan demikian acara evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran akan berdaya dan berhasil guna. Terima kasih.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/