Pembelajaran Bernuansa Demokratis

Pembelajaran bernuansa demokratis - Selamat pagi sahabat pengunjung matrapendidikan.com semuanya. Barangkali liburan semesternya sudah berakhir dan akan memulai proses berguru dan mengajar untuk semester genap. 

Tentunya sahabat guru, pelajar maupun orang busuk tanah sudah mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan program baru di awal semester ini.

Mengawali semester genap atau semester terakhir tahun pelajaran 2019/2014, admin akan mengetengahkan artikel ringan dengan tema pembelajaran bernuansa demokratis. 

Kata ‘demokratis’ sudah sangat familiar di indera pendengaran kita berkaitan dengan prosesi pembangunan politik bangsa Indonesia. Namun sesungguhnya, dalam pembelajaran di kelas, istilah ini juga sering dipakai oleh insan pendidikan.

 Corak dan warna pembelajaran yang dijalankan guru di ruang kelas sangat menentukan hasil yang ingin dicapai. Hasil dimaksud tidak hanya sekadar nilai akademis (intelektual) berupa angka-angka yang tertera di buku nilai guru dan rapor murid. 

Lebih dari itu yang paling utama yaitu nilai-nilai sikap dan tingkah laku (attitude) serta keterampilan dan kecakapan hidup.

Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas merupakan proses yang bersifat dinamis. Dinamisasi proses pembelajaran di ruang kelas terlihat dengan adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan temannya, dan siswa dengan sumber dan bahan berguru yang ada.

Terciptanya interaksi ini sesungguhnya dimotori oleh guru. Guru tidak hanya sebagai pemberi informasi. Lebih dari itu menjadi motor penggagas dalam menciptakan pembelajaran ramah anak,  sehingga tercipta sebuah nuansa yang demokratis.

Pembelajaran bernuansa demokratis dalam pembelajaran tercipta apabila guru mengatakan waktu berguru sebanyak mungkin kepada siswa. Sementara itu, peran guru yaitu sebagai motivator dan fasilitator selama pembelajaran berlangsung. 

Guru perlu menciptakan suasana berguru yang saling menghargai, saling mendukung dan saling mengatakan semangat kepada kelompok lainnya.

Dengan model pembelajaran yang bernuansa dekmokratis, susana berguru akan menggembirakan dan menyenangkan siswa. 

Tujuan pembelajaran akan sanggup sanggup dicapai semaksimal mungkin. Hasil berguru yang diperoleh siswa benar-benar bermanfaat bagi diri siswa.

Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/