Ada Apa Dengan Pr?
Ada apa dengan PR - Hampir setiap hari siswa mendapatkan peran dari guru di sekolah. Untuk dikerjakan siswa di rumah. Tugas ini dikenal dengan istilah pekerjaan rumah atau PR.
Jika dalam satu hari, ada dua atau tiga mata pelajaran dan semua guru mata pelajaran memperlihatkan peran rumah, maka sebanyak itu pulalah siswa akan berjibaku di rumah. Kadang-kadang orang tua kewalahan melihat anaknya yang mengerjakan peran melulu di rumah.
Jika dalam satu hari, ada dua atau tiga mata pelajaran dan semua guru mata pelajaran memperlihatkan peran rumah, maka sebanyak itu pulalah siswa akan berjibaku di rumah. Kadang-kadang orang tua kewalahan melihat anaknya yang mengerjakan peran melulu di rumah.
Siswa merasa sedikit kesal meskipun tidak terungkap sebab takut, jikalau guru terlalu sering dan banyak memberi pekerjaan rumah. Apalagi guru tinggal perintah, kerjakan peran di rumah halaman sekian, dari nomor sekian sampai sekian. Masih mending kalau pekerjaan siswa diperiksa oleh guru.
Siswa mampu jadi tidak sempat mengerjakan semua PR sebab keletihan dan sebagainya. Namun sering siswa tidak peduli dengan PR-nya sebab malas. Ada pula sebab peran rumah sangat sulit dikerjakan oleh siswa.
Jalan pintas yang ditempuh siswa yaitu datang lebih awal ke sekolah esok harinya untuk mencontek PR teman.
Jalan pintas yang ditempuh siswa yaitu datang lebih awal ke sekolah esok harinya untuk mencontek PR teman.
Apa tujuan guru memperlihatkan PR kepada siswa?
Pemberian PR kepada siswa bertujuan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Semakin banyak latihan mengerjakan tugas, semakin simpel untuk memahami materi pelajaran dan menjawab soal-soal ulangan.
Bagaimana jikalau semua guru mata pelajaran menerapkan prinsip tersebut?
Jika semua guru berprinsip demikian, resikonya yaitu siswa semakin banyak mengerjakan PR. Waktu siswa tersita lebih banyak untuk mengerjakan PR. Padahal, berguru di rumah tidak hanya mengerjakan PR. Belajar tidak identik dengan PR.
Bagaimana jalan keluarnya?
Seyogyanya guru mata pelajaran selalu mempertimbangkan kondisi siswa dalam memperlihatkan PR. Guru tidak perlu memberi peran rumah terlalu banyak. Atau memberi materi PR terlalu sulit. Biar sedikit dan materi tidak terlalu sulit namun mampu dikerjakan oleh siswa.
Selain itu, guru mata pelajaran hendaknya saling berkomunikasi dengan guru lain untuk mengatur waktu pertolongan PR sehingga tidak terjadi tumpukan peran rumah bagi siswa. Mudah-mudahan siswa mau mengerjakan PR-nya dengan sungguh-sungguh tanpa perasaan tertekan.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Ada Apa Dengan Pr?"